Pelayanan yang dikerjakan oleh pendeta Agus Tikno di Semarang termasuk unik. Pasalnya, ia melayani orang-orang yang termasuk dalam
golongan ditolak oleh masyarakat pada umumnya seperti pekerja seks komersial (psk) dan wanita pria (waria). Pria yang memilki tato di wajah ini pun membeberkan motif mengapa ia mau melakukan itu.
Di hadapan para peserta workshop New Wave of Discipleship IMAGO
Creative Conference 2018, Agus Tikno mengatakan bahwa ia memiliki hati yang berbelas
kasihan kepada orang-orang seperti ini. Baginya, melayani Tuhan tidaklah harus selalu berada di dalam sebuah gedung gereja.
“Pelayanan bukan cuma khotbah, pelayanan bukan cuma sebagai worship leader, pelayanan bukan cuma sebagai kolektan dan penerima tamu,” ujarnya di Menara Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2018).
Di luar sana, sambung Agus Tikno, banyak jiwa yang menantikan kehadiran
orang-orang percaya untuk mengusap air mata mereka. Salah satu pria yang pernah
dilayaninya, kenangnya, adalah penderita HIV. Saat itu orang dengan HIV ini
jatuh sakit sehingga perlu mendapat pertolongan medis. Dengan segala kemampuan yang ada, Agus Tikno menolongnya.
Agus Tikno menyatakan bahwa ia membawa pria itu ke rumah sakit. Akhir kisah, pria ini meninggal dunia. Namun, sebelum menutup mata, orang dengan HIV yang dilayaninya ini berkata kepada dirinya bahwa betapa ia berterima kasih dan mengakui bahwa ia sungguh melihat kasih di dalam diri orang Kristen.
Baca Juga:
Bagi Agus Tikno, Matius 25:40 adalah salah satu ayat penguat agar
orang-orang percaya Kristen mau melayani orang-orang tertolak seperti apa yang
ia lakukan. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah satu yang hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”