Ketika kita kecil, kita tentu saja memiliki sebuah mimpi.
Seiring bertambahnya usia, mimpi berganti, sehingga ketika sudah beranjak
dewasa akhirnya kita memiliki sebuah impian. Impian yang harus dikejar.
Setiap kita terlahir sebagai pemimpi,
apapun itu mimpinya namun yang jelas yang kita percaya adalah
"kita dapat mencapai apapun yang kita impikan dan inginkan tersebut."
Sebagian besar dari kita terlahir sebagai
orang Kristen yang memiliki iman besar bahwa kita mampu mendapatkan
apapun yang kita inginkan. Sehingga dari hal itu, kita mulai membangun rencana
menuju impian kita dan merasa pasti akan
mendapatkannya.
Namun dalam perjalanannya, sering sekali justru rencana kita
tidak sesuai dengan prosesnya.
Bagi kita yang percaya bahwa Tuhanlah yang mengarahkan
jalan-jalan kita, kita pasti akan menemukan bahwa rencana Tuhan justru sering
sekali berbeda dengan apa yang kita bayangkan.
Seakan kita semakin jauh dari rencana kita hingga mimpi kita.
Dalam hal ini, kita mulai menggerutu dan berkata bahwa Tuhan
sangat kejam, dan jahat. Bertanya mengapa terobosan sampai detik ini, usia
segini belum kunjung terbuka. Kita mulai merasa lelah dan capek.
Dalam hal ini, kita
memang butuh untuk istirahat.
Untuk menuju Tanah Perjanjian, yang penuh dengan susu dan
madu, kadang-kadang kita perlu jeda untuk istirahat.
Semuanya tidak harus berjalan secepat yang kita inginkan!
Jadi apa yang harus kita lakukan ketika kita mulai merasa
sudah terlalu lama berkemah dan pas mau mencoba berjalan lagi, rasanya seperti
Tuhan belum membuka pintu bagi kita. Lalu apa yang kita lakukan dalam hal ini?
1. Coba
kita ingat kembali apa yang sudah kita mulai
Secara umum, budaya kita sangat cenderung semangat memulai
sesuatu, tetapi kekurangannya adalah tidak kuat untuk menyelesaikannya. Bukan
hanya nggak kuat, tetapi tidak benar-benar serius untuk menyelesaikannya.
Mungkin Tuhan tidak membuka terobosan atau memindahkan kita ke
level yang lebih tinggi karena kita belum menyelesaikan apa yang kita kerjakan
sekarang.
Bagaimana mungkin Tuhan memberikan kita sebuah terobosan baru
atau memberi kita banyak kesempatan jika kesempatan yang sekarang belum kita
selesaikan dengan baik.
Jika kamu merasa terjebak dalam hidup ini, mungkin pertanyaan
pertama yang baik untuk kamu tanya kepada diri sendiri adalah "apa hal
terakhir yang Allah pernah minta untuk saya lakukan?"
Dan kemudian, cek hal itu, apakah kamu sudah benar-benar
menyelesaikan apa yang sudah Tuhan tetapkan untuk kamu?
2.
Sadarlah bahwa kita mungkin belum siap untuk pindah
Mungkin kamu merasa siap untuk mendapatkan sebuah terobosan
baru dengan kapasitas yang sekarang, kita mungkin sudah meyakinkan diri kita
bahwa kita bisa karena sebelumnya sudah banyak belajar dari apa yang Tuhan
gerakkan untuk kita lakukan.
Entah itu dari segi tanggung jawab, pengaruh yang bisa kamu
berikan, dan kesuksesan di suatu bidang yang kamu sudah lakukan.
Tetapi itu menurut kamu, bukan Tuhan.
Tuhan mungkin masih ingin kita perlu bertumbuh dan pulih total
sebelum Dia melepaskan kita untuk melewati perjalanan berikutnya.
Mungkin di tempat yang sekarang, dalam rencana yang sekarang,
Tuhan ingin menyempurnakan sikap dan karakter kita. Dan kita harus menyadari
itu!
Percayalah bahwa waktu Tuhan itu baik dan selalu tepat. Jangan
selalu memaksa bahwa rencanamu jauh lebih baik daripada apa yang Tuhan
pikirkan.
Tuhan tahu apa yang kita pikirkan, yang terbaik bagi masa
depan kita, itu sebabnya serahkan semuanya kepadaNya. Dia akan memegang kendali dan
menjadikan impian kita menjadi nyata.