Ada sebuah cuplikan menarik dalam film drama
Jepang berjudul Doctors: The Ultimate Surgeon. Suatu hari, terjadilah
perselisihan antara pihak dokter bedah dan perawat yang sedang bertugas untuk
membantu para dokter menangani pasiennya. Perselisihan tersebut bermula saat ada salah
satu dokter yang bicara kasar yang seolah-olah tidak menghormati perawat yang saat itu sedang bertugas.
Kejadian ini sampai pada setiap telinga
teman-teman dokter maupun perawat, sehingga perselisihan ini semakin panas sampai
terdengar ke telinga pimpinan rumah sakit. Singkat cerita, untuk menengahi masalah ini, pimpinan rumah sakit mengadakan sebuah meeting besar yang dihadiri oleh kedua belah pihak.
Perawat mengemukakan dan meminta dokter untuk
meminta maaf atas perlakuan dan kata-kata kasar yang dilayangkan kepadanya.
Tetapi dokter ini bersikukuh untuk tidak meminta maaf. Pihak dokter lain pun
mendukung keputusan ini dengan alasan kalau permohonan maaf yang dilontarkan
kepada pihak perawat hanya akan membuat derajat dokter menjadi turun karena harus mengalah dengan perawat.
Kemudian ada salah seorang perawat yang berdiri
dan mengatakan, “Saya tidak ingin para dokter meminta maaf kepada kami,
tetapi menginginkan sikap kalian semua berubah. Kami ingin kalian
menganggap kami para perawat sebagai rekan kerja dan hargai posisi kami sebagai pihak yang membantu kalian.
Kalian para dokter mendiagnosa penyakit pasien
dan memberikan mereka resep obat, tetapi kami, para perawat melakukan lebih
dari itu. Kami mencoba untuk memahami setiap pasien, kami mengerti keseharian
mereka, bagaimana mereka hidup, perkembangan mereka, dan kami juga memberikan
pelayanan terbaik kepada mereka. Kami memahami kebiasaan yang mereka lakukan
hingga menyebabkan mereka sakit. Untuk itu, kami mohon untuk memperlakukan kami dengan baik, demi pasien.”
Dari cuplikan film diatas, kita kembali diingatkan kalau setiap kali kita berbuat dosa, kita datang kepada Tuhan untuk memohon ampun kepadaNya. Kita tahu kalau Tuhan adalah Bapa yang baik dan penuh kasih, tetapi apakah perkataan maaf dan mohon ampun saja cukup?
Baca juga: Seperti Kisah Michael Jordan Yang Mendapatkan Kontraknya, Kita Juga Harus Berbuat Demikian
Tuhan tidak hanya mau kita memohon ampun dan
meminta maaf atas dosa yang telah kita lakukan, tetapi juga melihat kita
menyadari dan menyesali tindakan dosa tersebut. Hal yang paling penting adalah
perubahan sikap kita. Apakah sikap kita setelah mohon ampun dan minta maaf
tersebut membuat kita menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam iman.
Keinginan kita untuk hidup benar dalam Tuhan
dan melakukan kehendak Tuhan tidak aka nada artinya jika kita tidak mampu
mengaplikasikannya dalam sebuah tindakan nyata. Kita harus bisa menunjukkan
kepada Tuhan sebuah sikap hidup yang benar. Penyesalahan yang sungguh-sungguh
dari dalam hati pasti bisa melahirkan sebuah perubahan sikap yang lebih baik.
Inilah yang Tuhan selalu inginkan dari kita sebagai anak-anak kerajaan Allah.