Seorang
wanita yang ditinggal meninggal dunia oleh suaminya tiga tahun silam menyampaikan
rasa duka yang masih menyelimuti hatinya. “Kematian menyisakan rasa sakit yang tak
bisa disembuhkan. Aku kehilangan suamiku tiga tahun lalu karena kecelakaan mobil.
Sejak saat itu, hidup kami tak lagi sama. Dia meninggalkanku dengan empat anak yang
selalu merindukannya. Dia adalah satu-satunya sumber kebahagiaanku. Dia adalah ayah yang bekerja keras dan suami yang luar biasa,” katanya.
Dengan usia
yang masih terbilang muda, pemikiran untuk menikah kembali masih terus terlintas. Tapi di sisi lain, dia mengaku tak akan bisa menemukan sosok pria yang seperti suaminya.
“Aku tak berpikir
bisa jatuh cinta lagi dengan pria lain. Satu-satunya hal yang jadi fokusku
adalah membesarkan anak-anakku dan membahagiakan mereka. Hidup sebagai janda memang
sulit, tapi aku adalah wanita yang kuat dan terus berjuang untuk menghadapi kehidupan ini,” terangnya.
Ada banyak wanita
yang ditinggal meninggal oleh suaminya. Setelah kembali hidup sendiri, sebagian
diantaranya memutuskan untuk menikah kembali dan sebagian lainnya memilih hidup menjanda.
Di dalam Alkitab,
menikah kembali setelah pasangan meninggal dunia pernah disampaikan oleh Paulus
sedikitnya sebanyak dua kali. Salah satunya disebutkan dalam Roma 7: 2-3, “Sebab seorang isteri terikat oleh hukum
kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu
mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.Jadi selama
suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain;
tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.”
Paulus juga
menyampaikan hal serupa di 1 Korintus 7: 39, “Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal,
ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.”
Baca Juga :
Duka Saat Pasangan Meninggal, Sisi Lain Dari Cinta
Kisah Haru Suami Istri yang Menikah Kembali Setelah Kecelakaan Tragis
Apakah hal
ini menunjukkan bahwa Tuhan mengijinkan para janda/duda (yang ditinggal meninggal
oleh pasangan) menikah kembali? Alkitab memang kebanyakan membahas soal janda
dibanding duda. Di 1 Timotius 5: 11-16, Paulus justru lebih menyarankan janda-janda
muda untuk menikah lagi daripada mereka harus terperangkap dengan keinginan
daging yang menjerumuskan. Di 1 Korintus 7: 39 Paulus menyarankan menikah kembali sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi para janda muda.
Dalam banyak
kasus, Alkitab membahas soal nasib janda. Hal ini bisa disebabkan karena budaya
hidup orang Yahudi dimana perempuan harus memiliki seorang pelindung semasa hidupnya. Sementara laki-laki dianggap sosok yang kuat.
Alasan lain
kenapa Paulus mendorong untuk para janda menikah lagi disebabkan karena di masa
itu seorang janda tak mampu menghidupi dirinya dan anak-anaknya tanpa suami (2
Raja-raja 4: 1-7). Menikah kembali dianggap sebagai cara utama bagi janda untuk mendapatkan perlindungan dan mampu membesarkan anak-anaknya.
Alasan ketiga,
kenapa janda diijinkan menikah kembali adalah untuk melanjutkan garis keturunan
keluarga suami. Dalam budaya Yahudi, wanita yang suaminya meninggal tanpa memiliki
anak harus menikah kembali setidaknya kepada saudara laki-laki suaminya dan mendapatkan keturunan.
Tapi bagaimana pun hal ini juga tentu saja berlaku kepada duda yang ditinggal mati oleh istri. Sama seperti kata Paulus bahwa selama seorang istri terikat hukum kepada suaminya, selama suaminya hidup, maka mereka tak boleh menikah lagi. Hal serupa juga bisa berlaku kepada para duda. Pernikahan kembali diijinkan apabila ikatan suami istri dipatahkan oleh kematian. Pernikahan kembali bebas dilakukan oleh janda dan duda asal dilakukan sesuai dengan perintah Tuhan yaitu menjadi satu tubuh dan tak akan bisa diceraikan oleh manusia (Kejadian 2: 24; Matius 19: 5-6).
Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com