Okultisme (atau
occult dalam bahasa Inggris) adalah aktivitas yang berkaitan dengan hal-hal
supranatural seperti ilmu sihir. Masyarakat di jaman dulu banyak melakukan praktik
ini untuk beragam tujuan seperti memperoleh kekuatan, membuat kaya dan tujuan lainnya.
Seiring dengan
perkembangan teknologi dan ilmu medis, masyarakat tak percaya kalau sakit
penyakit tertentu bisa berkaitan dengan okultisme yang dilakukan seseorang. Penyakit
seperti gangguan mental dan psikologi bisa jadi salah satu akibat dari praktik okultisme ini.
Kaitan antara aktivitas supranatural dan kesehatan ini pun dibuktikan dengan berbagai analisa, baik secara agama maupun ilmu pengetahuan. Sebuah artikel baru berjudul ‘Psychopathy and Depression as Predictors of the Satanic Syndrome’ yang diterbitkan di Open Theology menunjukkan bahwa ritual okultisme ini rupanya bisa menyebabkan reaksi psikopatologis semacam depresi dan psikopati atau gangguan kepribadian yang ditandai oleh perilaku berbohong mengeksploitasi orang lain kecerobohan, kesombongan, kekacauan secara seksual, rendahnya kontrol diri dan kurangnya empati terhadap orang lain.
Baca Juga :
Okultisme Membuat Aku Makin Menjadi Pribadi Yang Tidak Tenang.
Selebritis Hollywood Pun Tak Luput Dari Okultisme
Kaitan Depresi dan Psikopati dengan Okultisme
Dr Zlatko
Sram dari Pusat Kroasia untuk Riset Sosial Terapan, dalam penelitiannya menyampaikan
bahwa orang-orang yang mempraktikkan okultisme atau praktik supranatural lebih
rentan mengalami serangan depresi dan psikopati. Biasanya mereka melakukan praktik ini untuk tujuan mendapatkan kekuatan fisik dan kekayaan.
Praktik okultisme
yang umumnya dilakukan terdiri dari ilmu hitam, membaca buku yang berhubungan
dengan okultisme, serta menjalankan ritual-ritual fisik. Mereka yang terlibat dengan
salah satu dari aktivitas ini cenderung mengalami gangguan mental dua kali lebih sering dibanding dengan orang-orang yang tidak terlibat okultisme.
Kondisi Penyakit Mental Dari Segi Ilmu Medis
Gangguan mental
adalah masalah kesehatan yang banyak diabaikan. Padahal, masyarakat sangat rentan mengalami hal
ini lewat berbagai cara termasuk praktik okultisme yang banyak dilakukan oleh masyarakat di pedalaman.
Dari laporan
WHO, peningkatan gangguan mental di seluruh dunia cukup mengkhawatirkan. Secara
data ditemukan bahwa depresi mencapai 350 juta orang, bipolar yang menyerang sebanyak
60 juta orang di seluruh dunia, skizofrenia yang menyerang hampir 21 juta orang, demensia sebanyak 47.5 juta orang.
Orang-orang
yang terserang penyakit ini sangat minim mendapatkan pengobatan secara medis karena
berpikir bahwa dunia medis masih belum punya solusi penyembuhan terhadap penyakit
gangguan mental.
Jadi, kalau
orang terdekatmu menunjukkan tanda-tanda kelainan mental seperti di atas mulailah
mengidentifikasi apakah ada praktik okultisme sejenis yang pernah dilakukan. Mungkin
dari keluarga atau orang terdekat lainnya. Kalau ternyata pernah melakukan praktik
ini, cobalah menemui seorang pendoa atau pemimpin gereja untuk melepaskanmu
dari ikatan praktik ilmu hitam tersebut.