Ada banyak orang
tua berpikir kalau terlalu dini untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan,
khususnya nilai kekristenan, kepada balita atau anak-anak mereka. Tapi tahukah kamu
kalau sebenarnya pikiran itu keliru. Saat anak sudah beranjak usia kurang lebih
5 tahun, itulah masa-masa emas untuk mengajarkan mereka tentang nilai-nilai hidup yang benar, diantaranya:
1. Kejujuran
Cara terbaik
untuk mengajar anak belajar jujur adalah menjadi teladan lebih dulu. Jadi penting sekali sebagai orang tua untuk menghindari tindakan berbohong kepada anak.
Cara lain
untuk mengajarkan anak tentang kejujuran adalah dengan tidak bertindak berlebihan
saat anak mulai mencoba berbohong. Jangan mencoba menghukum atau memukul anak.
Sebaliknya, bantu dia untuk memahami bahwa berbohong adalah tindakan yang tidak baik.
2. Keadilan
Misalkan, ada
dua kakak bersaudara bernama Amy dan Marcus. Mereka bermain kastil-kastilan
bersama. Tapi tiba-tiba Marcus menangis. Melihat hal itu, ayah Amy datang dan memarahi
putrinya. Dia meminta supaya Amy minta maaf kepada Marcus. Dengan rendah hati, Amy pun meminta maaf.
Lalu sang
ayah membawa Amy ke samping dan bertanya, “Kamu tahu kenapa kamu merusak kastil
Marcus?” Dia menjawab bahwa dia merasa cemburu karena kastil Marcus jauh lebih besar
dari miliknya. Sang ayah pun memberitahukan kalau hal itu bukan alasan untuk bisa
menghancurkan kastil saudaranya. Setelah menasihati Amy, sang ayah membiarkan dia kembali bermain.
Seperti yang
dilakukan sang ayah, setiap orang tua harus mendorong anak-anak mereka untuk
belajar bertindak adil dan memperbaiki kesalahan mereka. Bisa saja sang ayah meminta
Amy membantu Marcus membangun kembali kastilnya atau membawakan kue sebagai tanda permintaan maafnya.
3. Keteguhan Hati
Keteguhan hati
adalah nilai selanjutnya yang harus diajarkan orang tua kepada anak-anaknya. Caranya
adalah dengan menghindari pujian berlebihan dan menantang anak untuk melakukan sesuatu
dengan lebih percaya diri. Sampaikanlah kepada anak dengan lembut dan penuh dukungan.
Cara lain yang bisa orang tua lakukan untuk membantu anak mengembangkan keteguhan hatinya adalah dengan mendorong mereka melakukan hal-hal yang tidak mudah mereka dapatkan dan memuji mereka kalau mampu melakukannya.
4. Bersikap Bijak
Ajarlah
anak untuk peka dengan perasaan orang lain. Kalau misalnya anak-anak berkelahi karena
berebut sesuatu, mulailah melerai mereka lalu perintahkan mereka untuk diam dan
duduk tenang. Setelah itu, tanyakan penyebab dari pertengkaran tersebut. Kalau salah
satu diantaranya yang memulai pertengkaran, nasihatilah supaya anak bersikap bijak
dalam tindakannya. Tegaskan kalau pertengkaran hanya menyebabkan kerugian bagi diri mereka.
5. Murah Hati
Pada
umumnya orang tua akan berpikir kalau anak-anak secara alami akan memiliki perasaan
cinta dan kemurahan hati. Tapi sebetulnya mereka akan jadi pribadi yang murah hati
kalau orang tua lebih dulu menanamkan karakter itu di dalam diri mereka. Jadi mulailah
dengan menunjukkan kasih sayang kepada anak lebih dulu. Cium dan peluk pasanganmu
saat anak-anak ada bersama kalian. Sampaikan pula bahwa mereka benar-benar disayangi
sebagaimana orang tua mencintai semua keluarganya.
Jangan biarkan
satu hari berlalu tanpa menyampaikan rasa sayang kepada anak. Jadikanlah kebiasaan
mengungakapkan kata ‘I Love You’ sebagai budaya sehari-hari. Semakin sering orang
tua mengungkapkan kata-kata ini, maka semakin sering pula anak akan melontarkan
kata-kata itu.