Beranjak Usia 5 Tahun, Yuk Ajarkan 5 Nilai-nilai Kekristenan Ini ke Anak
Sumber: Pexel.com

Parenting / 4 May 2018

Kalangan Sendiri

Beranjak Usia 5 Tahun, Yuk Ajarkan 5 Nilai-nilai Kekristenan Ini ke Anak

Lori Official Writer
2384

Ada banyak orang tua berpikir kalau terlalu dini untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan, khususnya nilai kekristenan, kepada balita atau anak-anak mereka. Tapi tahukah kamu kalau sebenarnya pikiran itu keliru. Saat anak sudah beranjak usia kurang lebih 5 tahun, itulah masa-masa emas untuk mengajarkan mereka tentang nilai-nilai hidup yang benar, diantaranya:

1. Kejujuran

Cara terbaik untuk mengajar anak belajar jujur adalah menjadi teladan lebih dulu. Jadi penting sekali sebagai orang tua untuk menghindari tindakan berbohong kepada anak.

Cara lain untuk mengajarkan anak tentang kejujuran adalah dengan tidak bertindak berlebihan saat anak mulai mencoba berbohong. Jangan mencoba menghukum atau memukul anak. Sebaliknya, bantu dia untuk memahami bahwa berbohong adalah tindakan yang tidak baik.

2. Keadilan

Misalkan, ada dua kakak bersaudara bernama Amy dan Marcus. Mereka bermain kastil-kastilan bersama. Tapi tiba-tiba Marcus menangis. Melihat hal itu, ayah Amy datang dan memarahi putrinya. Dia meminta supaya Amy minta maaf kepada Marcus. Dengan rendah hati, Amy pun meminta maaf.

Lalu sang ayah membawa Amy ke samping dan bertanya, “Kamu tahu kenapa kamu merusak kastil Marcus?” Dia menjawab bahwa dia merasa cemburu karena kastil Marcus jauh lebih besar dari miliknya. Sang ayah pun memberitahukan kalau hal itu bukan alasan untuk bisa menghancurkan kastil saudaranya. Setelah menasihati Amy, sang ayah membiarkan dia kembali bermain.

Seperti yang dilakukan sang ayah, setiap orang tua harus mendorong anak-anak mereka untuk belajar bertindak adil dan memperbaiki kesalahan mereka. Bisa saja sang ayah meminta Amy membantu Marcus membangun kembali kastilnya atau membawakan kue sebagai tanda permintaan maafnya.

3. Keteguhan Hati

Keteguhan hati adalah nilai selanjutnya yang harus diajarkan orang tua kepada anak-anaknya. Caranya adalah dengan menghindari pujian berlebihan dan menantang anak untuk melakukan sesuatu dengan lebih percaya diri. Sampaikanlah kepada anak dengan lembut dan penuh dukungan.

Cara lain yang bisa orang tua lakukan untuk membantu anak mengembangkan keteguhan hatinya adalah dengan mendorong mereka melakukan hal-hal yang tidak mudah mereka dapatkan dan memuji mereka kalau mampu melakukannya.

4. Bersikap Bijak

Ajarlah anak untuk peka dengan perasaan orang lain. Kalau misalnya anak-anak berkelahi karena berebut sesuatu, mulailah melerai mereka lalu perintahkan mereka untuk diam dan duduk tenang. Setelah itu, tanyakan penyebab dari pertengkaran tersebut. Kalau salah satu diantaranya yang memulai pertengkaran, nasihatilah supaya anak bersikap bijak dalam tindakannya. Tegaskan kalau pertengkaran hanya menyebabkan kerugian bagi diri mereka.

5. Murah Hati

Pada umumnya orang tua akan berpikir kalau anak-anak secara alami akan memiliki perasaan cinta dan kemurahan hati. Tapi sebetulnya mereka akan jadi pribadi yang murah hati kalau orang tua lebih dulu menanamkan karakter itu di dalam diri mereka. Jadi mulailah dengan menunjukkan kasih sayang kepada anak lebih dulu. Cium dan peluk pasanganmu saat anak-anak ada bersama kalian. Sampaikan pula bahwa mereka benar-benar disayangi sebagaimana orang tua mencintai semua keluarganya.

Jangan biarkan satu hari berlalu tanpa menyampaikan rasa sayang kepada anak. Jadikanlah kebiasaan mengungakapkan kata ‘I Love You’ sebagai budaya sehari-hari. Semakin sering orang tua mengungkapkan kata-kata ini, maka semakin sering pula anak akan melontarkan kata-kata itu.

Sumber : Parents.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami