Setiap kita
tentu akan menghadapi sebuah masalah dalam hidup. Kamu bisa nggak percaya atau
kamu bisa seolah nggak percaya atau pura-pura nggak mengerti akan hal ini.
Merasa dirimu sudah melakukan yang terbaik dan selalu bersikap baik di dalam
segala hal, kamu pun mengeluarkan sebuah statement "hal buruk nggak
mungkin banget menimpa orang baik. Yang penting aku udah melakukan yang baik
dan jadi orang baik. So, pastilah aku akan aman."
No, itu nggak benar. Sama sekali nggak benar, karena setiap
manusia nggak ada yang sempurna, sehingga itu manusia memiliki potensi besar
mengalami baik itu masalah dan mungkin jatuh ke dalam dosa.
Apapun bisa
menjadi kacau sekalipun kamu merasa sudah ngelakuin yang benar; pasti ada
perihal yang menentang kita walaupun kita cukup banyak berdoa, pastilah ada
banyak halangan dalam perencanaan kita sekalipun kita sudah mencoba
melakukannya sesuai dengan aturan.
Seperti
contohnya Ayub. Ayub adalah seseorang yang pernah di tulis dalam Alkitab dan
menjadi sejarah yang mengajarkan kita akan kesetiaan kepada Tuhan. Selama
hidupnya, Ayub selalu setia dan dekat kepada Tuhan. Dia melakukan yang terbaik
untuk Tuhan. Tetapi coba kita lihat, apakah dia selalu aman dan penuh
kesenangan dalam menjalani kehidupannya?
Tidak sama sekali. Pencobaan datang dan
menyerbunya, dia di uji oleh sakit yang dia alami. Dia terkulai lemah dan sedih
ketika anak-anak dan seluruh hartanya lenyap.
Imannya di
uji oleh pencobaan tersebut. Pencobaan tersebut membuatnya harus kehilangan
hubungan yang baik dengan orang-orang, bahkan istrinya sendiri menjadi tidak
lagi mendukung imannya dan menyuruhnya untuk mengutuki Allah (Ayub 2:9).
Walaupun pada akhirnya dia tetap setia dan Tuhan mengembalikan keadaan.
Inilah yang
disebut dengan pencobaan pada kehidupan yang benar. Setiap
kita, pasti akan mendapatkan sebuah pencobaan .
Dalam hidup
kita, kita juga punya kelemahan. Kelemahan nggak cuma bicara soal seks dan
uang, tetapi juga pencobaan untuk menyerah, pencobaan untuk nggak lagi
memperhatikan orang lain, untuk membalas dendam, pencobaan untuk nggak lagi
memberi-mengasihi-memperhatikan-berfungsi dengan baik sebagai anak Tuhan.
Pencobaan
akan menimpa kamu cepat atau lambat, soalnya bukan kita yang memilih pencobaan,
tetapi sometimes pencobaan lah
yang memilih kita!
Dosa yang
sangat pribadi, malu untuk diakui dan sulit dikatakan kepada orang lain.
Sebenarnya
pencobaan itu sangatlah biasa dan nggak unik. Karena itu semua orang wajar
sekali mengalaminya. Namun kamu harus tetap berdiri, melawan dan menolak
pencobaan tersebut. Dan untuk memenangkan peperangan, kamu nggak mampu
sendirian, itulah sebabnya kenapa kita membutuhkan Tuhan.
Bahkan sampai
hari ini, kita berada didetik ini, karena kita pernah menang atas pencobaan
sebelumnya, dan semua karena penyertaan dan kekuatan dari Tuhan.
Sampai hari
ini, Tuhan tetap setia bahkan sampai akhir. Dan kesetiaanNya jauh lebih kokoh
daripada kesetiaan kita.
Dan semua kita
nggak akan pernah memiliki dasar yang kuat untuk bertahan jika bukan karena
Yesus yang dasyat. Dia mati di kayu salib, Dia melayakkan kita untuk menerima
kekuatan baru dari Bapa.
So, jangan pernah menyerah, kalah dan hancur bahkan hilang
karena sebuah pencobaan. Kamu memiliki kekuatan dariNya dan kamu memiliki
otoritas mengalahkannya.
Tetaplah
berdiri. Kesetiaan Tuhan itu sangat besar sehingga membuat para malaikat
menyanyi dan menghiburmu sampai sekarang.