Ada banyak orang
membicarakan mengenai gimana sih menjadi seorang pemimpin yang baik. Pencarianku
melalui Amazon misalnya, ada lebih 200.000 buku mengenai kepemimpinan. Mulai
dari pemimpin bisnis, politik dan inspirasional.
Nah ketika sebuah
perusahaan atau bisnis yang bangkrut berbalik arah dan sukses kembali, ada
banyak orang menghubungkan bahwa itu terjadi karena ide brilian dari seorang
pemimpin yang gagah berani. Karena
terlalu fokus pada pemimpin, maka banyak orang melupakan sebuah kebenaran bahwa sebenarnya pemimpin nggak akan bisa
melakukan apa pun tanpa pengikut atau bawahan yang baik.
Misalnya dalam sebuah
organisasi. Organisasi nggak bakal bisa bikin sebuah event yang keren dan luar biasa
tanpa dukungan atau pengikut yang baik.
Jadi udah jelas banget bahwa pengikut memegang peran yang penting dalam
kesuksesan atau kegagalan sesuatu hal, baik event organisasi, dan lain
sebagainya.
Cuma, budaya kita sering
sekali berfokus kepada para pemimpin dan nggak menghiraukan para pengikut,
mereka tutup mata untuk itu. Namun gimana pun, sebagai pengikut yang saleh,
kita harus taat dan tunduk kepada pemimpin kita seperti yang dikatakan di dalam
Alkitab.
1. Tunduk pada boss dengan menunjukkan Kristus lewat diri kita
Mungkin instruksi yang
paling jelas untuk pengikut adalah tunduk pada atasan kamu.
Paulus menuliskan kepada
jemaat di Efesus (lihat pasal 6:8-9) dan Kolose (baca pasal 3:22-4;1), untuk tunduk dan mengikuti tuannya.
Apakah itu berarti kita
harus melakukan hal yang sama. Menghormati pemimpin dan mengikutinya tidak
perduli apakah dia layak menerima itu atau nggak. Kerja sampai tengah malam dan
diluar daripada jam kantor, bekerja dan melakukan sesuatu sekalipun itu bukan
yang kamu kehendaki, atau mengikuti pemimpin dan menaatinya sekalipun itu
adalah sesuatu diluar daripada kebenaran firman Allah?
No, apa yang disampaikan
Paulus bukan bermaksud demikian.
Paulus sedang mengatakan
bahwa bos kamu adalah orang yang memiliki otoritas atas kamu berdasarkan sebuah
posisi atau pekerjaan di dalam kantor. Kamu hanya perlu tanggung jawab atas
pekerjaanmu, prosedur pekerjaanmu dan menunjukkan bahwa kamu dapat dipercaya,
dan menghormati atasan kamu dengan cara yang profesional serta menunjukkan
Kristus lewat hidup kamu. Bukan malah harus menaati semua yang dikatakan bos
kamu, sedangkan itu tidak sesuai kebenaran Firman Allah.
Bijaksanalah dan Tuhan
tentu akan menyertaimu!
2. Tunduklah kepada atasanmu dengan berbelas kasihan kepada dia
Udah biasa banget kalau
misalnya atasan berbelas kasihan kepada karyawan atau pengikutnya, tapi gimana
kalo bawahan atau pengikutnya berbelas kasihan pada atasan?
Ketika saya bekerja di
pajak, kadang kala, saya dan teman-teman
yang lain mengharapkan bos kami benar-benar rasional dalam membuat sebuah
keputusan tetapi tetap berbelas kasihan dan hubungan tetap terjalin baik. Kami
juga mengharapkan manager kami bisa memutuskan sebuah promosi yang masuk akal
bagi kami dan dia juga bisa menyukai orang tanpa pilih kasih.
ARTIKEL TERKAIT : Pengen Bahagia Dan Sukses? Bekerjalah Sesuai Bakatmu
Saya pikir itu bukanlah
sebuah harapan yang buruk atau berlebihan bukan bagi para bawahan atau
pengikutnya.
Tetapi meskipun gitu,
saya rasa nggak ada manusia yang sempurna bukan? Bahkan pemimpin terbaik
sekalipun pasti akan bikin sebuah kesalahan.
Disinilah kita perlu menunjukkan sebuah belas kasihan kepada mereka, sama seperti yang Tuhan Yesus lakukan kepada kita.
Menjadi pengikut atau bawahan
yang saleh itu nggak mudah, tapi tentulah kita bisa melakukannya jika kita
menghormati Tuhan dalam diri kita, dan menghormati siapa Tuhan. Taat kepada
pemimpin memang perlu, tetapi kita harus lebih dahulu taat kepada Tuhan maka
kita akan bisa bersikap dengan benar secara natural.