Siapa yang sangka kalau akhirnya Pengadilan Negeri Jakarta menerima
surat gugatan yang diberikan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 5 januari lalu.
Bertemu di gereja dan berakhir di pengadilan, itulah kata yang terbesit di pikiranku ketika mendengar bahwa mereka benar-benar bercerai sekarang. Rumah tangga yang dibina selama 21 tahun kandas di tengah jalan hanya karena adanya faktor ketiga, yaitu perselingkuhan.
Ahok dan Vero memang sangat dikenal harmonis. Kemesraan
yang mereka tunjukkan di media sosial, membuat orang-orang tidak menyangka apa
yang terjadi di dalam kehidupan yang sebenarnya. Ketika saya mengetahui
kejadian ini untuk pertama sekali, saya meneteskan air mata dan mungkin ada banyak diantara kamu yang meneteskan air mata.
Ahok yang kita kenal sangat takut Tuhan dan selalu membicarakan firman Tuhan, ahok yang kelihatannya sangat kuat dan luar biasa, ternyata kini menyerah dan berserah kepada Tuhan.
Sebagai umat Kristen, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari kehidupan rumah tangga Ahok dan Vero ini.
Pertama, pernikahan dibangun oleh dua orang, dan jika runtuh , itu bukan karena satu orang tetapi kesalahan keduanya
Dalam kasus ini, ada banyak orang yang menumpahkan semua
kesalahan kepada sang istri karena perselingkuhan. Tetapi jika kita melihat
kembali jauh ke dalam, ini bukan sepenuhnya salah istri tetapi salah keduanya.
Sebuah pernikahan dibangun untuk pertama sekali karena kesepakatan bersama,
namun jika sampai pada akhirnya bercerai, itu artinya adanya kelalaian dalam
membangun pernikahan ini. Nggak ada manusia yang sempurna, namun jika perceraian ini akhirnya terjadi, itu karena keduanya sepakat dan menyerah kepada kesalahan mereka sendiri.
Itulah sebabnya, dalam pernikahan kita perlu mengandalkan
Tuhan dan sama-sama berjuang bersama. Jangan izinkan kelalaian menghampiri sehingga iblis merebut pernikahan kamu.
Bangunlah kesepakatan di dalam Tuhan dari awal hingga akhirnya dengan sungguh-sungguh.
BACA ARTIKEL BERIKUT: 4 Rahasia Komunikasi Ini Bakalan Bikin Pernikahanmu Tambah Fun Loh
Kedua, Pernikahan membentuk masa depan sedangkan perceraian membutuhkan kesediaan menata ulang masa depan
Nasi sudah menjadi bubur, tak ada yang bisa di kembalikan
lagi seperti sedia kala. Namun cukup memperbaiki diri dan kembali kepada
kehendak Tuhan. Itulah kata yang tepat jika pernikahan berakhir pada perceraian.
Jadi alangkah lebih baiknya, jika perceraian tidak menghampiri pernikahan kamu.
Buat para single, sebelum menikah, pastikanlah bahwa
pasangan yang kamu pilih sekarang adalah pilihan Tuhan dan kamu siap untuk berjuang
menerimanya sampai maut memisahkan. Bukankah kalimat itu juga diucapkan ketika mengucapkan janji setia di hadapan Tuhan pas dalam prosesi pernikahan?
Dan buat yang sudah menikah, kamu harus menyadari bahwa kamu sudah memilih dia bersama-sama dengan kamu untuk membangun masa depan di dalam Kristus, jadi jika saat ini pasangan kamu keluar dari kebenaran, kamu harus setia menerimanya dan berdoa di dalam Iman. Tuntunlah dia hai suami, dan kamu memiliki otoritas dari Tuhan untuk melakukan itu.
Itulah 2 hal yang bisa kamu pelajari dari perceraian Ahok dan Vero ini. Kita berdoa supaya keduanya tetap bertumbuh di dalam Tuhan dan bahkan tidak mustahil, Tuhan bekerja untuk memulihkan pernikahan mereka, dan semoga anak-anak mereka juga bertumbuh dan menjadi anak-anak muda yang berkenan di hadapan Allah sampai masa tuanya. Saya juga berdoa, kiranya Tuhan memberkati pernikahanmu sampai maut memisahkan, kiranya Tuhan memberikanmu kekuatan untuk berjuang dalam kesetiaan. Amen.
Jika kamu ingin sharing dan butuh doa serta konseling,
tim kami siap mendampingi dan melayani kamu. Silahkan hubungi tim kami di
SAHABAT24 dengan nomor Telepon (1500224; 0811 9914 240) atau SMS (0817 0300 5566)