Keharmonisan
keluarga adalah salah satu kunci bagi anak untuk tidak terjerumus ke dalam pergaulan
yang salah. Seperti disampaikan oleh hasil penelitian dari Royal College of
Psychiatrists pada tahun 2014 lalu bahwa saat orang tua memiliki ikatan emosional
dengan anaknya, mereka akan cenderung tidak bermasalah di sekolah dan juga dalam
hal pergaulannya (seperti terjerumus dalam narkoba, hubungan seks bebas, alkohol, merokok dan juga kehilangan identitas diri).
Ikatan
emosional yang sehat dengan orang tua membantu anak dan remaja dalam menerima pola asuh dan juga pendisiplinan yang diterapkan orang tua.
Biasanya hubungan
orang tua dan anak yang menunjukkan tanda-tanda yang harmonis adalah ketika anak
menunjukkan rasa hormat, mau mendengar, memahami perasaan dan percaya kepada orang
tua. Sebaliknya, orang tua juga akan membangun rasa percaya dan memahami perasaan anak.
Apakah orang
tua dan anak sudah benar-benar memiliki hubungan yang baik? Kalau baik anak dan
orang tua ternyata masih menunjukkan kondisi yang selalu bermasalah, entah itu diwarnai
dengan pertengkaran, adu argumen, saling menyalahkan dan memicu konflik setiap hari. Itu artinya ada masalah dengan hubungan orang tua dan anak.
Untuk mengatasi masalah ini, ada 10 cara yang bisa dilakukan oleh orang tua, diantaranya:
1. Orang tua perlu memiliki kontak dan komunikasi setiap saat dengan anak, tanpa terkecuali
Orang tua bisa
memulainya dengan menceritakan aktivitas dan hal-hal yang terjadi sehari-hari dalam
hidupnya dan juga bertanya tentang apa yang sudah dilalui anak setiap hari. Usahakanlah
untuk melakukan komunikasi dua arah, artinya baik dari sisi orang tua maupun anak sendiri.
2. Spend time together
Jaman sekarang
orang tua sibuk bekerja. Sulitnya membagi waktu antara rumah tangga, pekerjaan,
dan segudang permasalahan lain membuat waktu yang tersisa untuk anak jadi lebih
sedikit. Pada intinya, orang tua perlu menghabiskan waktu yang tersisa dengan anak.
Hal ini bisa membantu orang tua dalam membangun hubungan yang berkualitas dengan anak dan menunjukkan perhatian ke anak.
3. Jadilah orang tua yang bisa dipercaya
Saat orang
tua membuat satu janji dan kesepakatan dengan anak, tepatilah janji tersebut dengan
segala cara. Waktu orang tua merasa janji tersebut tidak dapat dipenuhi karena
suatu hal diluar kemampuan, segera diskusikan dengan anak. Tunjukkan rasa penyesalan dan permintaan maaf ke anak.
4. Perlakukan anak sesuai dengan kebutuhan mereka
Memperlakukan
anak remaja sama sekali berbeda dengan memperlakukan anak balita. Walaupun anak
remaja masih belum matang dan layak disebut dewasa, tapi mereka bukan lagi anak-anak.
Karena itu, orang tua sebaiknya jangan lagi memperlakukan mereka layaknya anak
kecil. Untuk menghadapi anak remaja, orang tua akan lebih baik membangun
komunikasi terbuka dan lebih sering mengajaknya berdiskusi soal berbagai hal yang harus mereka pahami.
5. Selalu ingat merayakan momen istimewa anak
Selalu usahakan untuk mengingat momen penting anak. Khususnya hari ulang tahunnya, hari kelulusan sekolah, dan hari-hari yang berkesan dalam hidup anak. Saat orang tua selalu menganggap anak istimewa, mereka anak berpikir bahwa mereka sangat dicintai.
Baca Juga :
Ini 9 Ayat Firman Tuhan yang Bicara Soal Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak
Manfaat Orang Tua Meminta Maaf Kepada Anak
6. Hargai usaha atau pencapaian anak
Orang tua
sering kali mengabaikan usaha anak, yang akibatnya bisa membuat anak merasa
nggak berharga. Orang tua perlu memberikan pujian atas prestasi atau pencapaian anak, bahkan sekalipun itu adalah hal yang paling sederhana.
7. Sampaikan rasa kasih sayang ke anak
Bisa
dibilang kalau semua orang tua pasti sayang dengan anak-anaknya. Seiring pertumbuhan
dan kedewasaan anak, orang tua biasanya akan semakin jarang menyampaikan rasa
sayang mereka dengan terang-terangan. Tak peduli sedewasa apa anakmu sekarang, usahakanlah
untuk menyampaikan kata-kata sayang ke mereka. Bangunlah kebiasaan untuk menyampaikan perasaan sayang setiap hari.
8. Jadilah pendukung bagi anak
Waktu anak mengalami
hari yang buruk, orang tua harus hadir sebagai pendukung dan juga sahabatnya. Sedewasa
apapun anak, mereka tetap saja butuh dukungan. Orang tua bisa meluangkan waktu jadi pendengar yang baik dan memberikan rasa simpati.
9. Hindari ucapan yang melukai hatinya
Kadang orang
tua mungkin suka bercanda. Tapi beberapa dari candaan itu bisa saja membuat orang
lain terluka atau tersinggung. Misalnya, orang tua bercerita tentang momen
memalukan anak di waktu lalu di depan teman-temannya. Hal ini pasti akan membuat
anak merasa malu sekaligus kesal. Jadi, sebelum menyinggungnya dengan candaan yang sebenarnya kurang disukainya lebih baik menghindarinya.
10. Jangan terlalu kaku, ajak anak bercanda selayaknya teman
Orang tua
isa bercanda dengan anak saat bicara. Sebaliknya, orang tua juga jangan mudah
tersinggung kalau dijadikan objek atau korban humor. Canda tawa yang sehat
sangat baik untuk membangun hubungan yang positif.
Jangan pernah
mengabaikan hubungan yang baik antara orang tua dan anak. Karena inilah kunci
utama setiap anak tumbuh dewasa sesuai dengan jalur yang benar. Sebelum terlambat,
mulailah membangun hubungan emosional yang dekat dengan anak sejak mereka masih
belia.