Seorang pendeta mengatakan
kalau Kristen merupakan sebuah hubungan bersama Kristus. Setiap harinya, kita
memperbaharui hubungan dengan Tuhan agar bisa tumbuh di dalam Dia. Membangun
sebuah hubungan yang baik dengan Tuhan dan diri kita sendiri saja sebenarnya bukan perkara mudah, apalagi jika harus melibatkan pasangan di dalamnya.
Kita ingin membaca Alkitab,
berdoa, menyembah Kristus bersama dengan pasangan. Masalahnya, pasangan belum
tentu menginginkan hal yang sama. Tanpa membangun keintiman rohani, pernikahan akan mengalami goncangan.
Kita sudah tahu kalau Tuhan
mempersatukan suami dan istri menjadi satu daging. Rasul Paulus mengajarkan
kalau pernikahan mencerminkan hubungan Kristus dengan gereja. Ketika kita sudah
berada dalam hubungan yang intim bersama Kristus, kita akan merasakan dan bersaksi bagaimana Tuhan akan mengubahkan kehidupan kita.
Sebagai satu kesatuan, baik suami
dan istri harus membangun hubungan yang intim di dalam Tuhan. Berikut adalah 5 langkahnya.
1. Membuka hati
Ketika belum mengalami lawatan
Tuhan seperti harapan kita, rasa menyerah membuat kita tidak ingin lagi mencari
Tuhan. Dalam Mazmur 142:2. "Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN."
Mungkin saat ini kita merasa kalau membangun hubungan
dengan Tuhan bersama pasangan itu sulit. Tetapi, dalam Mazmur tadi, kita diingatkan untuk terus berseru dan membuka hati agar Tuhan bisa bekerja atas kehidupan pernikahan kita.
2. Mendahulukan Yesus atas segalanya
Filipi 3:8, "Malahan segala
sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih
mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku beroleh Kristus,"
Ketika kita mencari Yesus
melebihi segalanya, maka kehidupan kita akan diubahkan. Kalau kita ingin nama
Tuhan dipermuliakan dalam pernikahan, maka mencari Tuhan dengan segenap hati kita akan membuat hal ini terwujud.
3. Menyingkirkan segala hal yang membuat hubungan kita dengan Tuhan terhambat
Kita memiliki kebiasaan atau
sikap yang tanpa disadari membuat kita jauh dari Tuhan. Misalnya saat
dihadapkan dengan keputusan yang sulit, kita mengandalkan logika dibandingkan
dengan mendengarkan apa yang Tuhan mau atas kehidupan kita. Saat menjadi manusia baru, kita harus menanggalkan manusia lama kita.
Dengan begitu, kita bisa hidup
dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Kita harus belajar untuk
meminta pertolongan Tuhan dan terbuka terhadap apa pun yang terjadi dalam
kehidupan pernikahan kita. Dengan demikian, pernikahan kita akan diubahkan di dalam namaNya.
4. Terbuka terhadap kelemahan kita
Sebagai manusia, kita ingin
terlihat sempurna di mata orang lain. Padahal, Tuhan menyelamatkan kita bukan
karena perbuatan baik, namun karena rahmatNya. Sebagai pribadi yang telah
merasakan belas kasih, pengampunan dan hidup dalam ketidaksempurnaan, seharusnya kita bisa memaklumi dan menerima kelemahan pasangan.
5. Memiliki sesuatu hal untuk dikerjakan bersama
Ciptakanlah komitmen satu sama
lain untuk membangun hubungan dengan Tuhan bersama pasangan. Hubungan yang
intim dengan Tuhan tidak hanya sekedar
membaca Alkitab atau berdoa bersama. Tetapi, bagaimana kita bisa mendengar
suara Tuhan bersama.
Tidak ada jalan pintas untuk bisa
mengenal Kristus lebih dekat lagi. Hal ini membutuhkan komitmen baik dari segi
waktu maupun energi. Tetapi ketika kita mengenal Kristus jauh lebih dalam lagi,
tidak hanya pernikahan yang akan dipulihkan, Ia akan mengubah kehidupan ini
menjadi jauh lebih bermakna.