Ada banyak orang Amerika yang mendatangi Cina untuk ikut merayakan Tahun Baru Cina. Terinspirasi dari apa yang mereka lihat mengenai negara ini, beberapa dari mereka mengatakan ingin kembali dan berbagi kasih Tuhan pada orang-orang yang belum mengenal Tuhan, terutama anak-anak yatim piatu.
Josh Martin merupakan salah satu diantara mereka. Seorang musisi Kristen yang melakukan perjalanan dari Amerika untuk mengunjungi desa kecil di Xiang Ping, Provinsi Hu Nan, Cina.
Bersama beberapa musisi lain,
mereka menghabiskan beberapa hari untuk bernyanyi dan membawa sukacita bagi anak-anak di Xiang Ping.
Bagi Martin, ini bukanlah pertama
kalinya dirinya datang ke Cina. Ia mengunjungi negara ini di tahun 2003 silam dan merasa kalau dirinya terpanggil ke Cina.
"Saya tinggal disini selama
delapan tahun. Cina merupakan tempat yang luar biasa, saya sangat menyukai budaya yang kental dan kuno disini," ungkapnya.
Sebagai seorang produser musik,
keinginannya untuk bermusik dimulai sejak dirinya masuk kuliah. Dia merasa
kalau Tuhan telah memberikan talenta dalam bermusik, dan ia percaya kalau talentanya ini bisa dipakai untuk memuliakan nama Tuhan.
Tujuannya berkembang menjadi jauh
lebih besar, yaitu sebuah proyek musik untuk anak-anak di Cina. Baginya, suara
manusia adalah sesuatu yang unik. Itulah sebabnya ia menciptakan sebuah album yang berjudul Acapella.
Martin mengasihi anak-anak disana sejak pertama kali mereka berjumpa. "Di Asia, ada sekitar 87 juta yatim piatu. Setiap 10 detik, di belahan dunia man pun, seorang anak menjadi yatim piatu. Mereka adalah anak-anak yang seringkali dilupakan di lingkungannya. Bahkan banyak diantara mereka tidak pernah merasakan kehangatan kasih dari orang tua," jelasnya.
Dibantu oleh penyanyi Tim Storms, ia melaksanakan proyek tersebut. Mereka juga melaksanakan penggalangan dana untuk membantu anak-anak tersebut.
ia mengubah bangunan kosong milik pemerintah menjadi sebuah panti asuhan bagi anak-anak yang membutuhkan. Ia merasa kalau Tuhan tidak hanya menginginkannya untuk membantu mereka dari segi finansial dan makanan, namun juga dalam kebenaran dan perkenalan akan Kristus.
Baca juga:
Kini, Martin bukan lagi orang
asing bagi mereka. Anak-anak sangat menyayangi sosok Martin yang lucu.
Terkadang mereka mengajak Martin untuk makan siang bersama dan mengajarinya
bahasa Mandarin.
Harapan Martin adalah untuk terus
melakukan perjalanan di seluruh Cina, ia ingin agar Tuhan dapat memberikan
lebih banyak lagi orang-orang dengan talenta musik bagi negara ini. Yang
terpenting, Martin berdoa agar ada banyak orang menyukai lagu yang diciptakan
olehnya, dan menjadi lebih dalam mengenal sosok Kristus.