Orang tua merupakan pribadi yang
dekat dengan kita. Sejak terlahir dari dunia ini, ada banyak pengorbanan yang
diberikan orang tua untuk membesarkan kita. Sebagai peniru ulung, anak biasanya akan mengadopsi kebiasaan orang tuanya, termasuk kebiasaan dalam hal finansial.
Kalau kata orang, pengalaman
merupakan guru yang baik, maka sebagai orang yang jauh lebih berpengalaman,
orang tua bisa menjadi seorang guru yang baik bagi kita. Sebagai anak yang baru merintis karir, ada baiknya kita mulai membicarakan tetek bengek masalah finansial dengan mereka.
Pembicaraan mengenai keuangan bisa apa saja. Bisa
jadi kita membahas bagaimana baiknya menggunakan keuangan dengan bijak. Atau
ketika kita berniat untuk membantu adik-adik untuk menyelesaikan studinya. Ada banyak hal yang bisa dibicarakan perihal keuangan ini.
Untuk memulai pembahasannya, simak yuk cara dibawah ini.
1. Bicarakan pada waktu yang tepat
Tidak ada waktu yang paling tepat selain
sekarang juga. Menunda pembicaraan mengenai keuangan dengan orang tua bisa
mengubah kondisi emosional menuju tahap yang kurang tepat. Terutama jika kita
baru membicarakannya pada waktu yang mendesak, komentar mereka adalah, "Kenapa tidak dibicarakan dari dulu, sih?"
Sebelum dihadapkan pada masalah keuangan,
biasakan untuk membahas mengenai rencana keuangannya. Secara tidak langsung,
orang tua juga merasa dihargai karena dilibatkan dalam langkah besar dalam
kehidupan kita. Sebagai orang yang sudah dewasa, membicarakan perihal pensiun
juga bisa menjadi pokok pembicaraan. Hal ini sama pentingnya dengan rencana keuangan lain.
2. Mulai dengan cara yang tepat
Pembicaraan keuangan tidak melulu tentang kita.
Bisa juga mengenai rencana keuangan yang akan diambil oleh orang tua. Bisa jadi
mengenai rencana dana pensiun, bagaimana mereka akan mengabiskan masa pensiun.
Pertanyaan lain yang bisa ditanyakan adalah bagaimana kita membantu keuangan orang tua atau sebaliknya.
3. Saling menghargai dan siapkan telinga untuk mendengar
Tidak jarang orang tua merasa terbebani ketika
ditanyai mengenai informasi terkait kondisi finansialnya. Hindari
kalimat-kalimat yang cenderung mengatur dan menggantinya dengan saran-saran
yang membangun. Jika pembicaraan menyangkut kegagalan mereka di masa lalu,
bijaklah dalam bertutur kata dan buka telinga mengenai cerita yang mereka sampaikan.
Ada banyak hal yang bisa kita bicarakan dengan orang tua. Bagaimana pun, orang tua merupakan pribadi yang paling dekat dengan mereka. Tanpa bermaksud untuk menghakimi, mereka pasti menginginkan apa yang terbaik bagi kita.
Baca juga: Sesekali, Kita Perlu Puasa Sosial Media, Jadikan 5 Keuntungan Ini Sebagai Pertimbangannya
Selama kita belum memiliki pasangan, otoritas
tertinggi ada di orang tua. Sebagai keluarga, sudah sepantasnya kita saling
bekerja sama dan menolong satu dengan yang lainnya. Kendati demikian, anggaplah
kalau apa yang disampaikan oleh orang tua sebagai saran dan masukan, tidak
lebih. Sehingga jika nanti kita mengalami kegagalan, orang tua bukanlah orang
yang kita salahkan. Bagaimana pun, keputusan mengenai keuangan merupakan
tanggung jawab kita sendiri.