Siapa yang nggak
kenal dengan aktor Hollywood Jim Caviezel. Dialah sosok legendaris yang memerankan Yesus dalam film The Passion of the Christ yang disutradari oleh Mel Gibson.
Ini bukanlah
film religi satu-satunya yang dimainkan oleh Caviezel, tapi baru-baru ini dia juga
terlibat dalam film terbaru berjudul ‘Paul, Apostle of Christ’, dimana dia berperan sebagai Lukas.
Dia juga mengakui
kalau dalam setiap film Kristen yang dimainkannya, Caviezel mengaku punya
pengalaman tersendiri yang menakjubkan. Apalagi saat dirinya pertama kali harus memerankan sosok Yesus di film The Passion of the Christ.
Pengalaman-pengalaman
rohani pribadi itulah yang membuat Caviezel merasa berada di tempat yang tepat.
Dia merasa Tuhan memang secara khusus memanggilnya untuk membuat film-film Kristen untuk tujuan membagikan kabar keselamatan kepada banyak orang.
“Aku akan jadi titik kosong bagi kalian, industri (film) telah ada selama satu abad, firman Tuhan sudah ada selama 5000 tahun lalu kalau kalian mau kembali kepada Musa dan Abraham,” katanya kepada Christianpost.com.
Baca Juga :
Dia pun
mengaku bahwa dirinya bukanlah orang yang tepat untuk memerankan tokoh-tokoh terkemuka
dalam Alkitab. Tapi dia percaya bahwa Tuhan sedang memakainya untuk menyatakan diri-Nya kepada dunia.
“Aku tidak pernah
berpikir kalau aku adalah orang yang tepat untuk memerankan Yesus. Tapi seorang
teman mengatakan ini kepadaku: ‘Tuhan tidak selalu memilih yang terbaik, tetapi Dia memilihmu jadi sesuatu yang kamu harus lakukan lewat hal itu.’” terangnya.
Dia pun menyindir keegoisan Hollywood dan keengganan orang-orang Kristen sendiri untuk membagikan iman mereka. Dia memperingatkan bahwa tanpa penginjilan, gereja hanya akan seperti ‘klub elit’.
Baca Juga :
Dia mengaku
bahwa dirinya jauh dari sikap hanya fokus kepada diri sendiri. “Orang Kristen perlu
memahami bahwa kita 2.3 juta jiwa, itu jauh lebih besar dari 300 juta orang
Amerika Serikat. Tapi kalau kita mau memegang kebenaran, kita harus
menunjukkannya dengan kasih,” lanjutnya.
Caviezel menyampaikan,
ada banyak orang yang mengaku percaya kepada Yesus karena kasih-Nya yang besar.
Jadi alasan itu harusnya jadi pendorong bagi orang Kristen untuk membagikan kasih
yang sama kepada orang lain.