Dunia mengenal Stephen Hawking
sebagai ilmuwan fisika, cosmologis dan penulis buku hebat dengan berbagai teori fisikanya. Pria yang mengalami penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) ini mengalami kelumpuhan
secara pelan-pelan selama beberapa dekade dalam hidupnya, hingga pada Rabu pagi (14/3) dikabarkan meninggal dunia pada usia 76 tahun di Cambridge, Inggris.
Salah
satu bukunya yang terkenal adalah “A Brief History of Time”, menuangkan pikiran
dan teorinya sendiri tentang struktur, asal, pembentukan dan kemungkinan nasib tata surya.
Namun bicara tentang agama dan kepercayaan Hawking menyatakan dirinya adalah seorang ateis.
Baca juga : Mengenal Penyakit ALS Stephen Hawking
Partikel Tuhan Makin Dekat, Stephen Hawkings Kalah Taruhan
“Kita
semua bebas untuk percaya apa yang kita mau dan dalam pandangan saya dalam
penjelasan yang sederhana bahwa tidak ada Tuhan. Tidak ada yang menciptakan alam
semesta dan tidak ada yang mengarahkan takdir kita. Hal ini membuat saya
menemukan kesadaran. Bahwa mungkin tidak ada surga, dan tidak ada kehidupan
setelah kematian juga. Kita memiliki satu kali kehidupan untuk menghargai rencana
besar dari alam semesta, dank arena itu, saya sangat bersyukur,” demikian
pernyataan Hawking pada tahun 2011 ketika menarasikan acara televisi Curiosity di Discovery Channel.
Semasa hidupnya Stephen Hawking
menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian. Salah satu yang bisa diteladani dari dirinya adalah
bahwa ia tidak dihentikan oleh penyakit dan keterbatasannya hingga akhir
hidupnya, sayangnya ia tidak mempercayai kehadiran dan campur tangan Tuhan
dalam hidupnya.
Kalau
kamu punya pertanyaan seputar Tuhan, kehidupan setelah kematian dan surga, kamu
bisa hubungi Sahabat24 di SMS/WA 081703005566 atau telp di 021-1500-224 atau
08119914240, atau chat dengan KLIK DISINI.