Berisik
adalah salah satu alasan anak-anak dipisahkan dari orang dewasa saat ibadah
gereja. Apalagi kalau sesi khotbah sudah dimulai, para orangtua akan mulai
waspada dengan anak-anak balita mereka. Jangan sampai orang-orang yang serius mendengarkan khotbah minggu terganggu dengan suara berisik anak-anak.
Selain itu, rupanya ditemukan satu studi baru bahwa beraktivitas justru membantu otak untuk lebih kreatif. Itu sebabnya dikatakan kalau anak-anak aktif lebih baik dalam tes dan berprestasi di sekolah. Jadi, daripada mengikutsertakan anak di ibadah dewasa yang cenderung lebih diam, lebih baik memisahkan anak di ruangan tersendiri dimana mereka bisa lebih leluasan dan bebas bergerak aktif.
Baca Juga : Saat Anak Nggak Mau ke Gereja, Haruskah Orang Tua Memaksa?
Itu
sebabnya, di gereja-gereja kelas anak-anak dipisahkan dari ibadah dewasa.
Sebenarnya hal ini bukan cuma soal berisik tidaknya anak saat ibadah, tapi lebih kepada bagaimana anak harusnya bisa lebih leluasa meluapkan kreativitasnya.
Jadi saat
anak diarahkan ke ruangan yang berbeda, para pengajar atau pembimbing yang bertugas di hari itu bisa melakukan beberapa hal ini kepada anak, diantaranya:
1. Berikan anak kebebasan untuk melompat dan memuji Tuhan sepenuh tenaganya selama ibadah. Hal ini mengajarkan anak bahwa Daud pun suka menari di hadapan Tuhan.
2. Lakukan aktivitas yang mendorong anak aktif, seperti meminta anak memerankan kisah Alkitab yang diceritakan. Contohnya, soal kisah Yesus membangkitkan Lazarus, mintalah anak untuk melakoni peran itu secara berkelompok dan mewujudkannya. Atau minta anak mengisahkan tentang kisah runtuhnya tembok Yerikho. Aktifkan anak untuk mengambil peran seperti dalam cerita.
Baca Juga :
3. Pakailah alat peraga untuk membuat anak lebih aktif daripada hanya duduk dan mengucapkan sesuatu. Jangan biarkan
anak duduk lebih dari lima menit saja. Tapi mintalah sebagian atau semua anak berdiri dan maju melakukan sesuatu yang bisa mereka contoh.
Dengan membuat
anak aktif secara fisik memang sangat baik untuk melatih fokusnya. Apalagi kalau
hal ini dilakukan di gereja supaya anak belajar lebih banyak soal Tuhan. Tapi bukan
berarti anak nggak butuh waktu tenang. Mereka tetap butuh sejenak waktu untuk duduk dengan tenang. Momen ini bisa diterapkan kepada anak seperti di momen-momen doa.
Pembimbing sekolah
minggu bisa melakukannya dengan meluangkan waktu di 30 detik pertama sampai satu
menit terakhir untuk berbicara kepada Tuhan. Lalu di 30 detik kemudian mintalah
Roh Kudus untuk berbicara kepada setiap pribadi anak. Hal ini akan sangat baik
memperkenalkan cara berdoa di hadapan Tuhan dan bagaimana Roh Kudus secara aktif bekerja di dalam diri setiap anak.
Nah, inilah alasan penting kenapa anak-anak memang perlu dipisah ibadah dengan orang dewasa.
Sumber : Jawaban.com