Masih kental
diingatan kita terkait pemberitaan serentetan penyerangan terhadap pemuka agama
dan juga rumah ibadah belakangan ini. Dalam pemberitaan disampaikan kalau serangan ini dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Pemberitaan
ini pun semakin ramai dan viral di media sosial sejak munculnya beragam berita serupa
yang sedang terjadi di berbagai daerah. Tentunya, masyarakat mulai diserangan rasa cemas karena puluhan kasus serupa terjadi belakangan ini.
Untungnya, hasil penyelidikan yang dilakukan Satgas Nusantara Polri tidak menunjukkan hal demikian. Mereka justru mendapati bahwa dari 45 kasus yang sedang viral, hanya tiga kasus yang benar-benar terjadi. Usut punya usut, rupanya ada kelompok yang sengaja memainkan situasi belakangan ini untuk tujuan tertentu. Kedok pelaku pun akhirnya terbongkar dimana hal ini didalangi oleh kelompok Muslim Cyber Army (MCA).
Baca Juga :
Berita-berita
palsu yang sengaja didesain kelompok MCA ini dianggap sudah kelewatan. Pasalnya
hal itu menimbulkan perasaan cemas terhadap para pemuka agama dan bahkan umat
beragama di Indonesia. Untuk itulah Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara dan
meminta kepolisian mengusut tuntas semua kasus penyebaran hoaks, yang belakangan melibatkan kelompok MCA.
“Saya kira polisi
tahu ini pelanggaran hukum atau tidak. Kalau pelanggaran hukum, sudah saya perintahkan,
entah itu Saracen, entah itu MCA, kejar, selesaikan, tuntas. Jangan setengah-setengah,” tegas Presiden Jokowi.
Jokowi juga
mengingatkan supaya siapapun dan kelompok apapun yang mencoba mengancam keamanan
bangsa dan melanggar hukum harus ditindak tegas. “Saya sudah perintahkan ke Kapolri, kalau ada pelanggaran hukum tindak tegas jangan ragu-ragu,” terangnya.
Nantinya, Jokowi akan meminta laporan akhir dari hasil kerja Kapolri terkait pemberantasan kelompok-kelompok pengganggu tersebut.
Baca Juga : Kasus Penyerangan Pemuka Agama Makin Hot, Menko Polhukam Janji Sanksi Berat Pelaku
Sementara Satgas
yang dipimpin Irjen Gatot Eddy Pramono menyampaikan bahwa dari 42 isu yang
diviralkan kelompok MCA adalah hoaks. Hanya tiga yang benar-benar terjadi diantaranya
penyerangan terhadap KH Basri di Cicalengka, Jawa Barat, disusul Ustaz Prawoto yang
meninggal dunia dan KH Abdul Hakam Mubarak di Lamongan, Jawa Timur. Ketiganya sama-sama
diserang oleh orang yang menderita penyakit kejiwaan.
Dari
kasus-kasus yang marak belakangan ini, kita diingatkan untuk tetap bijak dalam
menyikapi setiap pemberitaan. Jangan sampai kita termakan pemberitaan palsu,
lalu mendorong kita menyebarkan kembali pemberitaan tersebut ke publik. Sehingga
berujung pada kerugian yang semakin besar.