Saat Pasangan Belum Ketemu Di Usia 30 Tahun Ke-atas. Lakukanlah Ini!

Single / 21 February 2018

Kalangan Sendiri

Saat Pasangan Belum Ketemu Di Usia 30 Tahun Ke-atas. Lakukanlah Ini!

Naomii Simbolon Official Writer
7064

Pernah mengalami sebuah kebosanan bahkan tidak ingin menikah lagi setelah usia kamu 30 tahun ke atas?

Banyak alasan yang mungkin saja membuat kamu menjadi berpikiran demikian, entah karena sudah terlalu lama sendiri dan tidak ada yang menghampiri atau bahkan karena masa lalu yang kelam.

Seorang gadis bernama Audrey Wineglass Foster yang kini berusia 40 tahun pun pernah mengalami kejadian yang sama. Dia dibesarkan didalam gereja dan sejak usia 18 tahun dia memilih meninggalkan  kedua orang tuanya, dan masa lajangnya dihabiskan olehnya untuk menemukan jati dirinya. Dia bergumul dengan keyakinannya seperti kebanyakan anak-anak dewasa muda lainnya dan dia juga mendapati dirinya bermasalah dan merasa seperti orang munafik.

"Saya merasa seperti orang munafik. Terlihat bagus di hari Minggu namun bertindak lain. Saya memiliki teman gereja dan memiliki teman dunia, dan jika itu bertemu, maka matilah saya," katanya seperti yang dikutip dari CBN.com

Yap! Bukan bermasalah dalam narkoba tetapi dia berzinah dan mencoba melupakan apa yang dia percaya dan diajarkan. Nggak butuh waktu lama, hal itu benar-benar merusak identitas dia. Dia sudah tidur dengan banyak pria.

Dan gimana menurut kamu? Seorang wanita yang dibesarkan di dalam gereja dan menjadi putri diaken namun menjalani gaya hidup seks bebas.

Setelah beberapa lama, akhirnya dia menyadari dan mendapati hatinya yang cukup rusak. Dia pun lalu mencari cinta abadi,yang selama ini dia cari namun tidak dia temukan.

"Tuhan nggak berniat untuk menyakiti hati saya, dan membuat saya jatuh dalam dosa. Tapi sayalah yang selalu terus keluar dari rencana Tuhan."

 

Audrey akhirnya menyerahkan dirinya kembali ke Kristus, Dia menemukan kehidupan baru di dalam Dia, walaupun kehidupan berkencannya masih bermasalah.

Jadi ketika dia berusia 30 tahun dan masih lajang. Harapannya menikah mulai memudar.

Untuk membantu meningkatkan peluangnya untuk menemukan cinta sejati, Audrey pun mencoba internet untuk kencan sementara waktu. Dia ketemu banyak pria dan nggak satupun yang dia suka kecuali satu, dia memanggilnya “Ismael".

 

Dia mencoba untuk komunikasi dengan Ismael dan berkencan, namun entah mengapa Audrey nggak damai sejahtera dan merasa bahwa ini nggak sesuai dengan apa yang ada di pikiran Tuhan padahal pria itu merupakan seseorang yang sedang bertumbuh dengan Tuhan. Akhirnya mereka putus.

 

"Saya telah menyerah pada seks ilegal karena hal itu nggak membawa apa-apa selain kesedihan. Tuhan menginginkan lebih."

Audrey tahu bahwa dia perlu menabur hal yang bagus supaya dia menuai orang yang baik. Dia nggak begitu yakin bagaimana melakukannya sehingga suatu hari dia membaca sebuah ayat Alkitab :"... Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia" (Kejadian 2:18).

Dengan ayat itu, Audrey merasakan sesuatu sehingga pada Januari 2004 dia mengambil sebuah kata "rhema" dan mulai berdoa untuk suami. Dia berkata," Saya berdoa semoga suami saya yang berada diluaran sana entah dimana, dia sendiri dan itu nggak baik. Akulah yang dirancang untuknya." Dia mulai mengatakan kepada Tuhan bahwa dia dan suami dia nanti memiliki tujuan dan takdir yang hanya bisa dicapai ketika mereka berdua bersama-sama."

 

Dia berdoa sungguh-sungguh, dia bergembira dan percaya sekalipun janji itu nggak terlihat dan tidak ada apa-apa. Namun dia tetap yakin bahwa dia akan menikah.

Setelah beberapa bulan, pas April 2004 dia bertemu dengan seorang pria yang bernama Fred Foster. Pria yang telah lama mengamatinya dari kejauhan di gereja dan dia juga sedang berdoa untuk calon isterinya.

Akhirnya Juni mereka tunangan dan kini itulah dia yang menjadi suami Audrey. Mereka menikah beberapa hari setelah Audrey genap 38 tahun.

Nah, kisah Audrey ini mengajarkan kita beberapa hal dalam memilih dan melihat pasangan hidup di usia 30 tahunan ke atas: 

1. Jika kamu memang ingin menikah, berdirilah diatas Firman


"Temukan sebuah tulisan suci dari Alkitab yang mendukung kamu dan bikin kamu semakin percaya dan mengubah suasana hari kamu. Nggak sekedar Firman tetapi itu harus hidup."

2. Berikan imanmu dan haus juga laparlah akan Dia sampai kamu mati.


"Kamu harus sadar bahwa dosa adalah musuh yang memisahkan kamu dengan pasangan, sehingga sulit mencapai tujuan kita bersama Tuhan." Pilihlah untuk tetap di dalam iman dan jangan marah ataupun kecewa kepadaNya. Kekecewaan hanya akan menjadi musuh yang mengagalkan pertemuanmu dengan pasangan.

3. Tetaplah di bawah dukungan keluarga kamu.


"Jika kamu menemui seseorang pria, bawalah mereka kepada orangtua, keluarga, pendeta bahkan temanmu sebagai pertimbangan dan melindungi kamu. Jika salah satu dari mereka mendapati tidak dari Tuhan, dan menyuruhmu berhenti. Dengarkanlah dan berdoa."

4. Pastikan doamu nggak egois

"Semuanya adalah tentang Tuhan dan apa yang Dia inginkan dalam hidupmu."

5. Waspadalah kepada teman-temanmu yang single


"Jangan mendengarkan orang-orang yang sedang berjuang dengan  kesepian mereka."

Nah itulah hal-hal yang bisa menginspirasi kamu dalam memilih dan menunggu pasangan hidup. Tetaplah berjalan dalam rencanaNya dan jangan menyerah!

Sumber : cbn.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami