Natal dan Tahun Baru? Apa yang kamu pikirkan mengenai kalimat itu?
Kalau sudah bicara
Natal, semua orang akan bahagia karena bisa berlibur dan makan kue tahun baru.
Bisa gereja bersama dan berkumpul dengan keluarga besar. Apakah cuma sampai di situ?
Tahun ini aku nggak
pulang dan bertemu keluargaku, apakah berarti aku kehilangan momen Natal yang selalu ditunggu banyak orang?
Saat aku bertanya
mengenai Natal dalam diriku, aku mulai merenung dan berpikir. Tuhan lalu
ingatkan aku dengan sebuah kondisi hati aku beberapa waktu ini dalam menghadapi sebuah proses.
Kalau aku bilang “aku nggak bersalah” mungkin itu benar, tapi aku nggak ingin membenarkan diri.
Tapi yang pasti,
aku harus meminta maaf dengan serendah-rendahnya di depan banyak orang kepada 1
orang. Bahkan saat dia nggak menerima maafku, aku harus berupaya bertanya
kembali dan meminta maaf dengan merendahkan hati serta diriku sampai hatiku merasa damai.
Nggak ada alasan
bagiku untuk menolak Roh Kudus dan melawan dia malam itu. Tampaknya nggak adil
bagiku, tapi bagaimana pun aku harus menangis dan berupaya taat untuk meminta maaf.
“Itulah Kasih,
Terima kasih buat hatimu,” Roh Kudus bicara dan membuatku menangis dan kagum pada-Nya
Aku nggak akan
pernah bisa kuat untuk bertahan setia dan merendahkan diri kalau bukan karena
kasih karunia dan pertolongan Tuhan. Aku nggak akan bisa melakukan itu kalau Yesus nggak lahir di dunia ini.
Itulah yang Tuhan mau sampaikan juga kepada teman-teman semua.
Natal berbicara hal yang sama dengan kematian dan kebangkitan Yesus dan itulah KASIH.
Yesus mati di kayu
salib karena kasih Bapa kepada kita, supaya Dia mati dan kita bisa hidup,
itulah kasih karunia Tuhan. (Yohanes 3:16)
Bahkan saat Yesus
bangkit dari kematian, kita menang dan Dia mencurahkan Roh-Nya kepada kita sehingga aku dan kamu berhikmat dan kuat terhadap pencobaan.
Roh kudusnya
menyertai kita kemana pun sehingga kita nggak jatuh sampai tergeletak. Dia adalah Allah yang baik bukan?
Tapi satu tantangan
yang Tuhan sampaikan dalam hati saya: “Apakah kamu siap menghargai kasih Allah tersebut dan melakukan kasih kepada orang lain?”
Aku percaya bahwa
tantangan ini bukan hanya untukku, tetapi untuk kita semua yang telah ditebus olehNya.
Natal bukan sebuah
rutinitas tahunan yang dilakukan oleh seluruh Kristen di seluruh dunia saja, tapi kita harus memahami apa makna Natal tersebut.
Inilah yang Tuhan
mau, supaya tahun 2018 kita berdiri kuat dan hidup di dalam kasih. Hidup dalam hati yang mengasihi, karena itulah yang seharusnya kita lakukan.
Selamat Natal dan Tahun baru. Tuhan Yesus Memberkati.
1 Korintus 13:4-9: “Kasih itu sabar ; kasih
itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang
lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi
karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala
sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala
sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan
berakhir; bahasa roh akan berhenti ;
pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.”