Nggak hanya di Indonesia, ternyata gereja-gereja di Mesir juga mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat dalam meningkatkan penjagaan keamanan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan teror.
Dilansir dari Xinhua yang mengutip kantor berita Timur Tengah, MENA, Menteri Dalam Negeri Mesir, Magdi Abdel Ghaffar menginstruksikan pejabatnya untuk menaikkan tingkat keamanan di sekitar gereja dan fasilitas vital lainnya.
Nggak hanya itu, patroli keamanan juga akan diturunkan ke jalan untuk mengamankan perayaan Natal seperti yang dilakukan di Indonesia juga.
Kebijakan ini diputuskan setelah teror menyerang masjid di Sinai Utara dan menewaskan 310 orang juga 120 luka-luka pada 24 November 2017.
Serangan pada jumat siang itu merupakan peristiwa teror paling mematikan dalam sejarah moderen Mesir dan pertama sekali terjadi di Masjid. Padahal sebelumnya serangan teror di Mesir biasanya menargetkan polisi dan anggota militer hingga ke kelompok minoritas.
Nggak hanya itu, teroris juga pernah menyerang dua gereja Koptik di kota Tanta dan Alexandria pada awal April 2017 dan insiden itu menewaskan 47 orang dan 106 orang luka-luka.
BACA JUGA: Bambang Noorsena : Marak Kasus Intoleransi, Orang Kristen Ada Andilnya
Gelombang teror dari kelompok radikal targetnya semakin meluas, mereka tidak hanya menyasar gereja, pihak keamanan dan pemerintah, namun bahkan kelompok Islam yang moderat atau yang mendukung toleransi antar umat beragama. Untuk itu, mari lawan bersama radikalisme dengan terus menyebarkan kasih dan juga pesan toleransi.