Hapus Air Matamu. Lihatlah! Kasih Mengalahkan Segala Sesuatu

Kata Alkitab / 14 December 2017

Kalangan Sendiri

Hapus Air Matamu. Lihatlah! Kasih Mengalahkan Segala Sesuatu

Naomii Simbolon Official Writer
6654

Saya menyadari bahwa segala sesuatu memang memiliki sebuah konsekuensi. Jikalau kamu melihat tulisan sebelumnya, saya sudah pernah membahas mengenai pria yang saya doakan dalam kurun 2 tahun ini.

Dalam menjalani setiap proses perjalanan, kami menemui banyak perbedaan satu sama lain. Tuhan mengizinkan kami melalui masa-masa sulit dan saling mengenal satu sama lain. Tuhan mengizinkan kami untuk saling mengerti dan Tuhan juga mengizinkan kami menyelesaikan permasalahan dengan tangis dan doa melalui telepon.

Dia memang seorang pria yang sibuk, dia selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja, dan lupa bahwa dia memiliki seorang ibu dan juga kekasih yang harus di beri kabar atau di telepon.

Inilah perbedaan kami yang paling signifikan yang aku maksud diatas. Dia memiliki ambisi yang tinggi atas mimpinya dan juga pekerjaannya, dia seorang pekerja keras yang sering lupa waktu sedangkan aku sangat menghargai sebuah komunikasi dalam sebuah hubungan.

“Ini bukan saatnya protes dan protes Naomi. Ini saatnya berlari. Lain hal kalau aku sedang selingkuh dan sedang bermain-main. Tapi aku ini sedang memaksimalkan waktu dan kesempatan yang ada. Kamu juga harusnya begitu. Jangan protes terus. Orang sudah di depan 1000 langkah. Aku harus fokus, kamu mending maksimalin diri dan jangan fokus ke manusia,” demikian kata-kata yang selalu dia katakan.

Tanpa disadari, kalimat itu benar-benar menyakiti hatiku. Mungkin kamu berpikir bahwa dia benar. Seharusnya aku mengerti dia dan memberi waktu untuknya.

Namun hal ini sudah terjadi sekian tahun bahkan bertahun-tahun dari aku awal bertemu dia, hingga saat ini.

Aku tidak begitu memahami apa yang dipikiran oleh kamu sebagai pembaca.  Namun yang pasti, aku sedang memposisikan diri sebagai kekasih bahkan seorang keluarga yang merindukan waktu dengannya.

Bayangkan saja jika kamu seorang ibu sebatang kara dan kekasih yang tak pernah diberi kabar dan diperhatikan oleh anakmu atau pasanganmu? Bayangkan saja jika posisi ini kita bawa kedalam hubungan dengan Tuhan?

Bayangkan jika kamu seorang Bapa yang selalu dicuekin oleh anakmu? Seorang suami/istri yang selalu dicuekin oleh pasanganmu?

Dalam hal ini, tentu rasa sakit yang mendalam menjerat pikiran dan perasaanku dan seakan berkata “Tinggalin saja Naomi, Lupakan saja, Masih banyak yang lain .Dia nggak menyadari posisinya sebagai kekasih, dia nggak mengasihimu, dia lebih mengasihi pekerjaannya.”

Pertanyaanya, akankah saya ikut pikiran dan perasaan saya dan melupakan apa yang sudah saya dapati dan doakan mengenai dia dan hubungan ini selama bertahun-tahun? Akankah saya meninggalkan dia dengan segala kebingungan yang tengah dihadapinya dalam meraih mimpinya, atau akankah saya meninggalkan dia dan segala perjanjian itu?

Sama seperti ibunya, mungkinkah ibunya akan mengabaikan dia sebagai anak karena dia cuek? Adakah Yesus meninggalkan kita saat kita cuek padaNya berpuluh tahun dan melupakanNya?

No, dalam hal ini Tuhan ajar saya tentang kasih. Dalam hal ini Tuhan bawa saya untuk bersikap dan merespon dengan kasih dan sabar.

Karena kasih dan kesabaran mengalahkan semuanya.

Dalam hidup ini, baik itu dalam pernikahan, dalam penggenapan janji, bahkan hubungan sepasang kekasih, banyak hal yang membuat kita seakan nggak terima setelah perbedaan mulai disingkapkan. Misalnya janji yang belum sesuai dengan kenyataan, suami yang sudah berbeda dari masa pacaran, prinsip sepasang kekasih yang berbeda dan lain sebagainya.  

Tuhan mau katakan bahwa hanya kasihlah yang bisa menyelaraskan dan menyatukan perbedaan tersebut. (Kolose 3:14)

Kasih akan buat kita sabar menunggu segala janji, kasih akan membuat kita berdoa dan sabar akan pasangan dan menanti perubahan, serta kasih yang membuat kita saling menerima satu sama lain (1 Korintus 13).

Memang nggak mudah, namun segala sesuatu membutuhkan kesabaran dan harga yang harus dibayar. Kalau bukan karena Tuhan, saya akan meninggalkannya! Kalau bukan karena kasih dan penggenapan janji Tuhan atas hidupmu, Roh Kudus akan berhenti mengingatkanmu atas Yesus saat kamu sedang sibuk dan melupakanNya.

Sumber : TrueStory/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami