Dalam pernikahan ternyata penting untuk membahas soal pembagian waktu liburan ke rumah keluarga dua belah pihak. Hal ini tepat sekali mulai dibicarakan sejak menjalani konseling pra-nikah. Karena dengan itu, baik suami dan istri sudah punya kesepakatan bersama soal apa yang boleh dan tak boleh dilakukan setelah menikah. Selain itu, pasangan menikah akan lebih mudah menentukan pilihan di hari-hari tertentu, misalnya dimana harus merayakan Natal dan Tahun Baru. Atau apakah penting untuk berkunjung ke rumah keluarga di momen-momen lain seperti ulang tahun atau perayaan lain?
Baca Juga :
Dengan membahas
pembagian waktu berkunjung, suami istri yang mungkin punya waktu liburan yang terbatas tak perlu harus ngotot dan berdebat untuk memilih tujuan liburan keluarga.
Untuk
mencegah munculnya masalah dan konflik di masa-masa liburan, ada baiknya suami istri melakukan 6 perencanaan ini.
1. Tetapkan rencana yang realistis
Suami istri
yang masih punya keluarga lengkap tentu saja akan selalu mengutamakan keluarganya
untuk dikunjungi saat liburan. Tapi tentunya harapan itu nggak selalu bisa terwujud
karena bisa saja salah satu pihak lebih ngotot dan membeberkan alasan-alasan tertentu
yang tak terelakkan. Daripada merasa kesal dengan keputusan pasangan, mendingan
memintanya untuk merencanakan liburan yang benar-benar realistis, mulai dari memperhitungkan waktu, keuangan dan juga kondisi.
Kalau memang
memungkinkan tak ada salahnya menyempatkan diri untuk mengunjungi keluarga dari kedua belah pihak.
2. Jangan fokus hanya pada kepentingan diri sendiri
Sebagai suami
yang berhak memutuskan setiap pilihan yang akan dilakukan keluarga, bukan
berarti suami bisa seenaknya memaksa istri dan anak-anaknya untuk harus selalu liburan
ke rumah keluarganya. Seorang suami juga sudah sepatutnya menghargai istri dan juga
pendapatnya. Kalau memang dia tahun ini sudah cukup rindu untuk pulang ke rumah
keluarganya, kenapa nggak mengatur rencana sedemikian. Apalagi kalau misalnya, orangtua
dan mertua tinggal di satu daerah yang nggak terlalu berjauhan. Ada baiknya membagi waktu untuk liburan bareng kedua belah pihak keluarga.
3. Ciptakan kekeluargaan yang penuh gotong royong
Kalau kalian kebetulan ditunjukkan sebagai tuan rumah untuk Natal dan Tahun Baru kali ini maka mulailah menyusun persiapan. Seenggaknya semua keluarga pasti akan datang. Dan untuk meminimalisir kondisi-kondisi yang nggak diharapkan, mintalah semua keluarga yang datang untuk membawa perabotan yang mungkin kalian nggak punya. Hal itu bisa meminimalisir masalah yang akan memicu stress dan frustasi di hari libur.
Baca Juga :
4. Bubuhi liburan kalian dengan humor
Cara paling
mudah untuk bisa menikmati liburan adalah dengan membubuhi momen kebersamaan kalian
dengan sedikit humor. Hindarilah ucapan dan tindakan yang bisa menyinggung orang
lain. Pilihlah obrolan-obrolan yang ringan dan menciptakan atmosfer sukacita dan penuh tawa.
5. Jangan rusak liburanmu karena kondisi yang tak mendukung
Jarak yang cukup
jauh untuk sampai ke rumah keluarga mungkin akan sangat melelahkan. Tapi bukan berarti
kondisi itu harus membuat liburanmu berantakan. Saat kalian tiba di rumah, jangan
serta merta menghindari momen kumpul keluarga hanya demi melampiaskan rasa
lelahmu dengan tidur. Ingatlah, liburan pulang kampung adalah momen yang bisa kalian
lakukan sekali setahun saja. Karena itu, nikmatilah waktu lebih banyak dengan orangtua dan sanak saudaramu. Toh, kamu juga bisa istirahat saat malam tiba.
6. Sampaikan rencana liburan kalian lebih dulu kepada keluarga
Saat hendak liburan ke rumah keluarga, sampaikanlah lebih dulu rencana itu kepada mereka. Sampaikan pula berapa lama kira-kira kalian akan tinggal dan kapan akan pulang. Hal ini penting supaya kaian dan keluarga juga punya persiapan yang matang. Baik mereka bisa mengatur semua kebutuhan selama kalian ada.
Baca Juga :
Inilah sebagian
cara yang bisa kalian lakukan untuk meminimalisir masalah yang muncul saat liburan
tiba. Jangan pernah memutuskan untuk liburan kalau ternyata kalian tak sepakat dengan
itu. Karena liburan dengan hati terpaksa hanya akan menghabis-habiskan energi, waktu
dan uang tanpa dibarengi dengan sukacita dan damai di hati.