Pernikahan ibarat
perjalanan panjang yang penuh misteri. Saat kita menghadiri sebuah acara pernikahan,
kita memang menyaksikan segala keindahan yang ada. Pengantin perempuan yang begitu
menawan dibalut gaun putih yang megah dan pengantin laki-laki yang terlihat gagah, rapi dan mempesona dengan setelan jasnya yang mahal.
Pesta pernikahan hanyalah sebuah permulaan dari perjalanan panjang pernikahan. Karena pada kenyataannya, pesta hanya terjadi dalam sehari tapi menjalani pernikahan itu bersifat permanen atau seumur hidup.
Baca Juga :
Maya Septha, perancang kebaya dan juga pengisi acara di salah satu program televisi swasta cukup kita kenal begitu vokal membagikan setiap perjalanan pernikahannya bersama suami Krisna Sidarta. Setelah menikah lebih kurang selama 5 tahun, pasangan ini kerap tampak harmonis dan bahagia. Apalagi mereka sudah dikarunia dua anak yang kini mengisi pernikahan mereka.
Ada banyak cara
yang ternyata dilakukan Maya untuk memupuk keharmonisan pernikahannya. Dia bahkan
membagikan pengalamannya secara terbuka lewat Instagramnya. Ada 7 cara yang dilakukannya untuk tetap menjaga keharmonisan pernikahan, diantaranya kamu bisa tiru loh.
1. Pernikahan Itu Seumpama Bermain Bulutangkis Ganda
Maya mengumpamakan
pernikahan seperti bermain bulutangkir ganda. Kesalahan pasangan bisa menyebabkan
kekalahan bersama. Tapi bukan berarti saat pasangan melakukan kesalahan, maka kita
bisa seenak jidatnya saja menyalahkan. Sebaliknya, harus cepat-cepat memperbaiki kesalahan dan kembali ke posisi sebelumnya.
“Kita gabisa
ngambek terus pergi ninggalin pertandingan. Kita juga ngga lantas berlama-lama marahin
pasangan kita kenapa tadi meleset blab la bla kelamaan. Karena kita ngga mau dapet
kekalahan berikutnya. Kita mau menangin yg selanjutnya. Yang tadi meleset ya
udahlah terlanjur. Yang penting cepet2 perbaiki supaya ngga keulang. Pernikahan
juga gitu. Forgive quickly. Kalau yang satu kalah artinya kita semua kalah.
Kalau satu menang itu kemenangan berdua. Mana yang lebih penting? Ego kita mau nyalahin pasangan atau keutuhan pernikahan kita?” terangnya.
2. Nggak Pelit Memuji Pasangan
Maya mengaku
untuk mempertahankan romantisme dalam pernikahan, dia selalu berusaha mencari cara.
Salah satunya memberikan pujian atas kelebihan yang dia punya. “Supaya hubungan
ngga luntur saya selalu mencari cari apa yang bisa saya kagumi dari suami saya.
Apa yang saya sukai. Saya ngga suka berfokus sama kekurangan karena buat apa
juga. Toh seumur hidup juga bakal barengan. Mengeluh itu mudah tetapi mensyukuri perlu dibiasakan,” tulisnya.
Maya percaya ucapan positif dan penghormatan yang diberikan kepada pasangan akan menularkan kebaikan-kebaikan. Pernikahan nggak akan pernah bisa bertahan kalau ternyata istri menyebalkan dan nggak punya rasa hormat. “Ngga ada ruginya banyak memberi dalam pernikahan. Toh kamu juga ada disitu…Udah gausah banyak nuntut. Banyak ngasih aja,” lanjutnya.
Baca Juga :
3. Pilih Pasangan Hidup yang Nggak Sembarangan
Dalam salah
satu postingan Instagramnya, Maya Septha menjelaskan soal beratnya sebuah pernikahan.
Untuk itulah pernikahan harusnya dijalani oleh dua orang dewasa. “Repot kalo
gedein anak bareng orang yg sifatnya kayak anak-anak. Karena dia akan jadi
teladan anak2 kita. Jadi aka nada banyak orang yg sikapnya kayak dia di rumah kita…Tapi
dasar pernikahan harus komitmen. Pastikan kamu memberi komitmenmu kepada orang yg pantas menerimanya. Supaya hidupmu ngga drama,” tulisnya.
4. Kedewasaan Salah Satu Hal Penting dalam Pernikahan
Sebagai pasangan
yang sama-sama berasal dari persekutuan gereja yang sama, Maya dan sang suami Krisna
Sidarta benar-benar sudah dibentuk jadi pribadi yang dewasa, baik secara rohani
maupun emosi. Itu sebabnya Maya mengaku kagum dan bersyukur karena punya suami yang dewasa.
Kedewasaan yang
dimilikinya pun membuat mereka jarang menghadapi konflik. “Pernikahan kami adem
ayem karena kedewasaan. Suami saya ngga cemburuan. Ngga ribet. Punya pikiran
yang positif. Murah hati. Pemaaf. Ngga pusingan sama hal2 gapenting. Penyabar. Emosinya stabil. Nggak banyak cincong hahaha,” tulisnya.
Maya juga bersyukur
karena sang suami juga rendah hati, mau mengakui kelemahan dan kekurangan pribadi
dan nggak sekalipun merendahkan dirinya dengan kekurangan yang dimilininya. “Ngga
pernah nyalahin saya utk apapun. Selalu memberi saya sudut pandang yang baru dalam menyikapi permasalahan,” lanjutnya.
5. Nggak Ngotot Sama Pendapat Sendiri
Berbeda
pendapat dalam pernikahan bukanlah masalah besar bagi Maya dan Krisna. Pasalnya,
pasangan ini mengaku selalu terbuka untuk mendengar pendapat masing-masing. “Setiap
ada beda pendapat, kita bisa ketemu di tengah2 dengan berkomunikasi dengan hati
terbuka, kepala dingin dan suasana tenang. Masing2 berhak untuk bicara tanpa disela,” jelasnya.
Ada banyak pernikahan
yang cekcok hanya karena suami istri nggak sependapat soal satu hal. Masing-masing
saling mempertahankan ego sampai pertengkaran pun meledak. Tapi untuk mengatasi
hal ini, Maya menyarankan ada baiknya suami istri mau mendengar bukan hanya dengan telinga tapi juga hati yang terbuka.
“Kita harus
melatih diri utk menghormati perbedaan pendapat. Rukun itu bukannya gaada beda pendapat.
Kita selalu bisa menghentikannya dan jadi pihak yang mengakhirinya tanpa harus memperpanjang masalah,” tandasnya.
6. Kepercayaan Adalah Mata Rantai Dalam Hubungan
“Kalau anda
tidak dipercaya pasangan anda itu menyedihkan. Anda tidak bisa membangun apa
apa tanpa kepercayaan. Pasangan tidak akan merasa aman tanpa kepercayaan. Hubungan
anda mudah hancur tanpa kepercayaan. Saat kepercayaan hilang maka apapun yang dibangun diatasnya akan mudah runtuh,” demikian Maya menuliskan.
Dia meyakinkan
bahwa sebuah pernikahan yang berhasil dibangun karena adanya rasa percaya antara
suami dan istri. Tanpa itu, romantisme, kebahagiaan dan keintiman yang diimpi-impikan
pasangan menikah hanyalah hayalan belaka. “Kepercayaan adalah mata rantai yg
sangat penting untuk segala hubungan…Tingkat kepercayaan menentukan tingkat keterbukaan. Tingkat keterbukaan menentukan tingkat keintiman,” tulisnya.
7. Pernikahan Itu Ibarat Kotak Kosong yang Harus Diisi Bersama
Maya menuturkan
bahwa banyak orang yang ingin sekali cepat-cepat menikah karena dalama bayangannya
pernikahan adalah sebuah kotak hadiah yang penuh dengan kebahagiaan dan romantisme. Padahal kenyataannya, pernikahan itu ibarat kotak kosong.
“Tidak ada apa-apa
di dalamnya kecuali kamu letakkan lebih dulu. Isinya tergantung apa yang kalian
berdua berikan satu sama lain. Jika kamu letakkan komitmen, kesetiaan, tutur
kata yang baik, kemesraan, pengertian, memaafkan dan usaha untuk menyenangkan pasangan
maka itulah juga isi kotakmu. Kita tidak bisa mengambil apa yang tidak kita isi lebih dulu,” tulisnya.
Dia percaya,
pernikahan bisa berisi segala kebahagiaan dan kebaikan kalau masing-masing mau mengisinya
dengan kebaikan dan kebahagiaan pula. Sebaliknya, kalau keduanya malah mengisinya
dengan hal-hal yang tidak baik, maka isinya pun adalah hal-hal yang tak baik.
Sudah sepantasnya
suami istri memang mengusahakan kebahagiaan untuk pernikahannya. Karena kebahagiaan
itu memang harus diciptakan dan diusahakan. Jadi, milikilah kebahagiaan itu dengan
cara-cara sederhana dari Maya Septha ini.