Aku mengenal seorang
teman yang melayani Tuhan sekian tahun. Bicara mengenai tingkatan kerohanian,
dia adalah orang cukup berpengalaman. Mendoakan orang sakit, melayani ke
gereja-gereja lokal, hingga dipanggil untuk menjadi worship Leader ke berbagai acara rohani besar lainnya.
Ini sungguh membuat
siapapun menjadi sirik, demikian juga aku. Aku menyebutnya sirik rohani.
Kehebatannya didalam pelayanan membuatku dekat dengannya dan ingin mengetahui
bagaimana dia bisa melakukan hal itu dengan sangat percaya diri. Aku akui, aku
semakin terinspirasi dan memiliki banyak relasi karena ketenaran dia digereja-gereja.
Sejak keberangkatanku
dari kota itu dan tinggal dikota lain untuk mendaki tingkatan atas visi yang
Allah sudah berikan padaku, aku pun mulai jarang komunikasi dengannya. Bahkan kehilangan kontak.
Hampir 2 bulan
kemudian, seorang sahabatku menghubungiku dan memberi foto tentang dia bersama
pria. Yang membuatku terkejut adalah, dia mengenakan kerudung dan bicara seolah
Yesus nggak pernah ada didalam hidupnya, bicara seolah dia bukan seorang pelayan hebat seperti yang aku kenal dulu.
Ini membuatku dan sahabatku menangis hingga meraung bertanya kepada Tuhan.
“Kenapa ini harus terjadi TUHAN?” kami berbelas kasihan dan mendoakannya, sebab kami mengasihi dia. Bukan tentang apapun yang kami sayangkan, tetapi cukup syok karena dia seorang yang luarbiasa didalam pelayanan dan doa.
(Baca Juga : Apa Yang Bisa Menahlukkan Masalah Kalau Bukan Hal Ini? Ketahuilah! )
Kejadian serupa
diingatkan oleh Tuhan mengenai seorang pendeta yang memilih untuk melanggar
kehendak Allah padahal dia sudah melakukan banyak hal untuk Tuhan dengan karunia yang diberikan.
Ya, Dia memilih
bercerai dengan sang istri dan menikah dengan orang lain. Padahal firman Allah berkata
bahwa “Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel.” (Maleakhi 2:16)
Apa yang kalian pikirkan?
Ya, segala sesuatu
memang sudah tertulis jauh sebelum terjadi. Dan kejadian demikian telah diingatkan oleh Tuhan jauh sebelumnya di Matius 7 mengenai “Ajaran sesat.”
Firman yang sama
akan aku tulis kembali dan mengingatkan kita tentang kejadian diatas dan apa yang harus kita lakukan.
Matius 7:21-23 : “Tidak
semua orang yang berkata kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga, Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan ,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu ! Pergilah dari padaku, hai orang-orang jahat!”
Yap!
Firman ini sedang berkata bahwa Allah hanya menginginkan kita untuk melakukan kehendakNya, itulah akhirnya.
Apa
yang menjadi kehendak Allah? Yaitu menjadi dampak buat banyak orang didalam kebenaran firman itulah perbuatan baik.
Efesus
2:10 :”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup didalamNya.”
Roma 12:1-2 : Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan 9manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Apakah
yang dilakukan teman dan pendeta diatas merupakan perbuatan baik dan sesuai
dengan kebenaran?
No!
Namun jika diantaramu melakukan hal demikian, Tuhan masih bersedia menerimamu dan kembalilah untuk meminta ampun kepadaNya. Kasih karuniaNya nyata bagimu.