Severity: Notice
Message: Trying to get property 'nama' of non-object
Filename: read/index.php
Line Number: 63
Tim Open
Doors di India melaporkan bahwa, mereka telah mengunjungi sebuah komunitas
Rohingya, dimana terdapat sekitar 40 orang percaya di dalamnya, tinggal sebagai
pengungsi di enam tempat penampungan darurat kecil yang terbuat dari tiang
bambu dan lembaran plastik.
Di tempat
penampungan tersebut biasanya diadakan pertemuan untuk beribadah, bersekutu, dan belajar firman Tuhan.
Pemimpin
mereka yang bernama Amod, bercerita tentang perjalanan imannya dan bagaimana Tuhan
membawa dia dan keluarganya pada akhirnya ke India. Amod, seorang Rohingya
yang memutuskan mengikut Yesus setelah
membaca kitab Perjanjian Baru, mengatakan setelah ia percaya seluruh keluarganya pun memutuskan untuk percaya Yesus dan mereka merahasiakan
kepercayaannya dengan pertimbangan posisi mereka hidup di tengah-tengah
mayoritas Rohingya yang belum percaya saat itu.
Amod
mengatakan belum ada gereja di desa tempatnya dahulu tinggal, sehingga sebelum
ke India dia sempat meminta seorang pekerja Kristen Myanmar untuk bergabung
dengan mereka dan ikut melayani orang-orang percaya Rohingya itu, tetapi dia
menolak karena takut membawa masalah ke tengah-tengah komunitas mereka.
Semakin
lama pada akhirnya kabar tentang kepercayaan mereka terdengar dan rumah
kediaman mereka diserang oleh sesama orang Rohingya dan terpaksa
akhirnya mereka harus melarikan diri.
Awalnya dia memutuskan untuk
melarikan diri ke Banglades, berjalan melintasi pegunungan dimalam hari agar
tidak ketahuan oleh patroli perbatasan Bangladesh. Sebulan kemudian keluarganya
mengikutinya. Tetapi, ketika sampai di Bangladesh mereka mengalami
banyak aniaya dan kebencian. Jadi pada akhirnya mereka memutuskan untuk bermigrasi
dan melakukan perjalanan ke India
bersama tujuh keluarga Rohingya yang percaya Yesus juga. Ia bercerita bahwa mereka
dikhianati oleh orang yang membantu mereka menyeberangi perbatasan. Orang yang
menipu mereka tersebut berkhianat setelah mengetahui bahwa mereka adalah
orang-orang percaya. Tetapi puji Tuhan, mereka ditolong oleh seorang polisi
yang berbelas kasihan kepada mereka dan membiarkan mereka untuk melanjutkan
perjalanan mereka.
Maka sampailah mereka di India, Amod melayani disana, dan memimpin beberapa keluarga Rohingya yang percaya yang juga mengungsi di tempat pengungsian darurat di India.
Ketika
salah satu tim dari Open Doors bertanya kepada Amod tentang apa yang sangat
mereka butuhkan saat-saat ini, tim Open Doors menemukan bahwa dia tidak berbicara tentang makanan, obat-obatan, dan bahkan tempat perlindungan.
Amod berkata, “Tolong ajarilah kami firman Tuhan”. Sungguh pernyataan yang menyentuh hati melihat betapa rindunya orang-orang percaya Rohingya yang mengungsi di India untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi.
“Pakaian dan uang yang diberikan
dapat habis dan lenyap esok hari, tapi Firman Tuhan yang diajarkan kepada kami
akan menyertai kami selama-lamanya dan Firman Tuhan itu yang memberikan jaminan
kekekalan dalam hidup kami,” tambahnya.
Amod
mendapatkan visi yang menakjubkan. Yaitu melihat 500.000 orang-orang Rohingya
datang kepada Kristus sebelum dia meninggal.
“Saya
merasa bahwa Tuhan akan memakai saya untuk menjangkau saudara-saudara saya,” terang
Amod. Ia memiliki hati dan beban yang sangat besar untuk saudara-saudarinya.
Dia juga sering mengunjungi komunitas Rohingya yang percaya lainnya untuk
melayani, menguatkan, dan memastikan mereka tetap setia dalam iman dan
bersekutu dengan orang-orang percaya lainnya.
Dalam semua
hal yang telah ia lalui, Amod membagikan satu hal yang menjadi keteguhan
imannya ”Tuhan tidak pernah terlambat dalam menjawab setiap doa-doa kita”.
Waah begitu
luar biasa yah perjalanan iman dari saudara-saudari kita etnis Rohingya, betapa
mereka mengalami Tuhan dan haus serta lapar akan kebenaran firman Tuhan. Mari
kita terus mendukung saudara-saudari kita ini dalam doa-doa agar mereka selalu
teguh dalam iman mereka. Semoga mereka dapat terus bertumbuh dalam
kasih karunia Tuhan. Anugerah Tuhan kiranya yang memampukan mereka melewati
setiap hal dan menghibur serta menguatkan hati mereka.