Mungkin kamu pernah
merasa jengah dan pusing mendengarkan nasihat orangtua. Apalagi kalau nasihat itu berulang kali disampaikan kepada kamu.
Termasuk
petuah-petuah cinta dan nasihat-nasihat dalam kehidupan pribadimu dan keluargamu.
“Saya kan sudah
menikah, nggak seharusnya mama dan papa atau mertua ikut campur dengan urusan rumah tangga kami.”
Tetapi perlu kamu
sadari, bahwa orangtua tetap merasa Ibu/Bapak yang memiliki tanggung jawab atas
kamu sekalipun kamu sudah menikah. Perasaan itu nggak boleh hilang sampai kapan
pun, jadi jangan marah jika orang tua menasihatimu saat kamu memiliki masalah
dengan suami/istrimu. Bukan untuk ikut campur dalam hubungan keluarga kalian, tetapi dia hanya ingin melihatmu bahagia.
Nah, berikut 4
nasihat orangtua yang mungkin saja sering kamu abaikan tetapi harus kamu
lakukan saat berantem dengan pasanganmu supaya kalian tetap langgeng, sebab Tuhan nggak menyukai perceraian melainkan hidup rukun.
1. Hindari pertengkaran karena hal sepele. Percayalah, masih banyak hal yang perlu diurusi dari pada hal itu.
Tanpa kamu sadari, kamu dan pasangan pasti pernah
berantem cuma karena hal kecil yang sepele. Entah karena baju lupa disetrika,
masakanmu asin, atau mungkin dia malas membantumu untuk bersih-bersih rumah dll.
Hal itu membuat kalian saling marah dan ribut. Padahal, persoalan kecil seperti
ini kalau di pikir-pikir bisa kamu manfaatkan sebagai pemanis dalam hubungan.
Dari pada kalian harus berantem dan berputar-putar karena masalah sepele saja,
coba kamu pikirkan bahwa masih banyak hal penting yang harus dilakukan daripada ribut karena hal itu.
“Dalam segala
keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.”(Ef 6:16)
2. Jangan biarkan dirimu larut dalam emosi yang tinggi. Sebisa mungkin kamu harus kuat dan tahan supaya pertengkaran kalian nggak semakin besar
Saat menghadapi pasangan yang
sedang marah-marah, kamu kadang terpengaruh emosi yang kian meninggi. Entah
mulai dari gerak-gerik yang menunjukkan kekesalan dan emosi yang meninggi atau
mungkin dari suara yang melengking tinggi. Kalau hal ini terus
terjadi,dipastikan bahwa pertengkaran kalian nggak akan kunjung selesai.
Padahal dalam sebuah hubungan harus ada yang mengalah salah satu diantaranya karena hal ini sangat diperlukan. Jadi pikirkan dengan kepala dingin ya.
I Petrus3:9 “Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.”
3. Kalau
masih bertengkar dengan masalah yang sama, maka ingat lagi bagaimana cara kalian menyudahi pertengkarannya dulu
Sering sekali dalam hubungan
memiliki sebuah permasalan yang sama. Permasalahan yang berulang-ulang dan
menjadi sebuah pertengkaran. Misalnya: Suami yang sering pulang malam tanpa
izin atau istri yang doyan berbelanja. Nah, supaya nggak menghabiskan waktu kalian
berantem dengan hal yang sama, sebaiknya bicarakan baik-baik dan mengingat kembali bagaimana cara menyelesaikannya dulu.
4. Coba
kalian saling mengingat momen-momen bahagia bersama. Dengan begitu emosi kamu dan dia jadi terkendali.
Kalian tentu harus menyadari bahwa dalam
sebuah pernikahan, nggak melulu dipenuhi dengan kesenangan tetapi juga ada
sedihnya. Mungkin sedih dalam kesukaran keuangan dll. Hal ini bisa membuat
kalian sensitif bahkan bertengkar. Nah, dalam keadaan ini, cobalah kalian ingat
kembali momen-momen bahagia kalian beberapa waktu lalu. Itu akan membuat
hubungan kalian harmonis dengan penuh syukur, betapa Tuhan selalu turut bekerja mendatangkan kebaikan dalam hubungan kalian hingga pada saat ini.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”(Roma 8:28)
Betapa Tuhan sangat
mencintai kita semua dan menjagai hubungan pernikahan kita lewat banyak cara.
Mulai dari dukungan teman-teman dekat, tuntunan Roh Kudus hingga dari
nasihat-nasihat orangtua yang terkadang membuat kita jengah mendengar di waktu-waktu tertentu.
Namun kenyataannya dukungan
dan nasihat itu sangat perlu bagi kita saat kita tengah menghadapi sebuah pertengkaran dalam rumah tangga.
Keempat nasihat diatas, bisa
kamu ingat dan kamu renungkan untuk kamu bisa lakukan dalam menjalani hubungan rumah tangga.