Kalau di
artikel sebelumnya sudah dipaparkan soal lima ucapan orangtua yang nggak seharusnya
diucapkan ke anak, artikel ini kembali lagi memaparkan soal ucapan-ucapan buruk lain orangtua yang bisa menghancurkan hidup anak.
Buat kamu para orangtua patut tahu soal hal ini.
6. “Kamu harus bisa ini itu…Kamu harus bisa jadi ini itu…”
Orangtua yang
selalu menuntut anak melakukan semua hal sesuai dengan keinginannya hanya akan membuat
anak stress dan hidup dalam kebencian mendalam. Tahukah kamu risiko paling menyedihkan
setiap kali menuntut anak-anakmu dengan penuh paksaan? Mereka akan terdorong untuk bunuh diri!
Jadi supaya
hal tragis ini nggak terjadi sama anak-anak remajamu, mulailah untuk nggak memaksakan
kehendakmu atau menuntut anak jadi apa yang orangtua mau saja. Jangan pernah membentuk
anakmu sesuai dengan yang kamu mau, tapi bawalah mereka bertumbuh menjadi apa yang Tuhan mau (Efesus 6: 4).
7. “Kamu terlalu gemuk/kurus”
Saat anak-anakmu
bermasalah dalam hal gangguan pencernaan. Katakanlah, postur tubuhnya terlalu
gemuk atau kurus, jangan sekali-kali mengatai-ngatainya dengan sebutan itu. Karena
saat kamu menyebut dia dengan sebutan negatif, dia akan mulai kehilangan jati
diri. Tahukah kamu bahwa saat seseorang kehilangan citra dirinya, dia akan jadi pribadi yang nggak pedean, pemalu, dan minder.
Ingatlah ucapan
Salomo bahwa, “Perkataan yang
menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.” (Amsal 16: 24)
Jadi, pilihlah kata-kata yang membangun anak.
8. “Pergi saja dari sini, jangan kembali lagi…”
Orang-orang
yang kita suruh untuk pergi jauh dari hidup kita harusnya adalah orang-orang jahat
yang berniat buruk pada kita. Apakah benar kalau anakmu sendiri berniat melakukan kejahatan atasmu dan menyuruhnya untuk pergi jauh dari hidupmu?
Tindakanmu
yang mengusirnya hanya akan membuat anak merasa nggak berharga dan ditolak. Jika
anak-anakmu adalah harta yang paling berharga dalam hidupmu, kamu seharusnya merangkulnya sebesar apapun kesalahan yang diperbuatnya (Mazmur 27: 4).
9. “Jangan pernah bilang-bilang soal hal ini kepada siapapun…”
Orangtua yang
selalu memperingatkan anak untuk melarangnya menyampaikan sesuatu yang bersifat
rahasia hanya akan membuatnya jadi pribadi yang tertutup dan suka berbohong. Ingatlah
bahwa orangtua harusnya jadi teladan kejujuran kepada anak, bukan sebaliknya membuatnya justru jadi pribadi yang suka bohong.
“Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak
akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.” (Markus 4: 22)
10. “Aku benci kau…”
Tuhan itu murah
hati dan Dia adalah Bapa yang nggak pernah benci sama anak-anak-Nya. Kalau Tuhan
saja sebegitu baiknya atas kita orang berdosa, apakah kita pantas membenci anak kita sendiri, yang bahkan notabene darah daging kita sendiri?
Ingatlah bahwa
iblis biasanya memakai hubungan orangtua dan anak untuk merusak cara pandang kita
tentang kasih Bapa. Karna itu jangan sekali-kali mau diperdaya atau ditipu sama
si iblis yang hanya datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan (Yohanes 10:
10).
Hubungan orangtua
dan anak akan berhasil kalau didasarkan oleh komunikasi yang baik dan sehat. Salah
satu langkah sederhana yang untuk membangun hubungan yang kuat adalah dengan menjaga
perkataan. Ucapkanlah perkataan-perkataan yang positif dan membangun anak-anakmu.
Karena Tuhan sendirilah yang telah memilih mereka dan telah merancangkan sesuatu
yang besar atas hidup mereka. Jangan menghancurkan rencana Tuhan atas mereka karena
ucapanmu yang merusak identitas dirinya.