Pendeta
Michael Brewer yang bertugas di Upper Room Church di North Carolina benar-benar
dipakai Tuhan dengan luar biasa. Aksinya menggagalkan tindakan kejahatan di gerejanya mengundang rasa takjub dari banyak orang.
Peristiwa itu
terjadi di suatu Jumat, saat dirinya baru saja pulang dari rumah saudaranya. Rute
perjalanannya saat itu kebetulan melewati gereja tempatnya bertugas.
Saat
melewati gereja, perhatian pendeta Brewer terusik oleh sebuah mobil SUV yang
terparkir di depan gereja. Lalu dia berpikir kalau itu hanyalah seorang anggota
gereja yang sedang membongkar sesuatu. “Tapi dia tidak memasukkannya. Dia menarik (sesuatu),” kata pendeta Brewer.
Merasa curiga,
dia mulai melihat aksi pria itu dengan teliti dan menyadari kalau pria itu
mengeluarkan peralatan penting gereja dan memasukkannya ke dalam SUV. Dia lalu sadar kalau itu adalah perampokan!
Saat itulah
pendeta Brewer segera menghubungi petugas berwenang. Menyadari ada orang yang menangkap
basah aksinya, sang perampok pun buru-buru masuk ke dalam kendaraannya dan melaju pergi.
Pendeta
Brewer bisa saja menyerahkan masalah tersebut ke pihak yang berwenang. Tapi
sebagai pemimpin gereja, dia merasa harus melakukan sesuatu yang benar. Dia pun
mengikuti SUV itu. Saat si perampok melihat kalau dirinya dikutit dari belakang,
lajunya semakin dipercepat. Aksi kejar-kejaran pun terjadi persis seperti adegan di film-film.
Si perampok
semakin meningkatkan kecepatannya. Dia bahkan melaju sampai 90 mil per jam.
Nggak mau kalah, pendeta Brewer semakin mempercepat lajunya. Aksi kejar-kejaran itu berlangsung hampir sekitar 15 menit.
Dia sempat
kehilangan jejak karena harus berhubungan dengan polisi. Tapi untungnya, polisi berhasil melacaknya.
Si pencuri pun
berhenti di sebuah taman. Dia berencana untuk membuang barang curiannya di sana.
Sayangnya aksi itu terlambat sebelum polisi akhirnya tiba dan mengepungnya. Dari
SUV, polisi menemukan barang bukti pencurian seperti beberapa speaker, monitor, equalizer, mikrofon dan kabel-kabel.
Sang
pendeta pun kembali ke gereja untuk memeriksa seluruh gereja. Betapa terkejutnya
dia saat menemukan bahwa banyak barang-barang yang sudah dibongkar dan
diletakkan di sana dan siap untuk diangkut. Kalau saja sang pendeta nggak
datang tepat waktu, pencuri itu bisa saja mendapat keuntungan dari barang
curiannya sebesar 3000 dolar US. “Kalau bukan karena Tuhan, aku mungkin nggak ada di sini di waktu yang sama persis,” ungkapnya.
Sementara
sang perampok masih diselidiki dan menunggu vonis dari pengadilan. Pendeta pun mengaku nggak berniat untuk memperberat beban hukuman untuk penjahat itu.
“Kami
memaafkan dia atas apa yang dia lakukan, tapi aku tidak akan memaafkan kejahatannya.
Kami berharap bisa membantunya sebisa kami. Bahkan kalau pengadilan mengirimkannya ke gereja di sini, hal itu akan sangat luar biasa,” terangnya.
Percaya
atau nggak, ternyata ini bukanlah kali pertama Tuhan memakai pendeta Brewer
untuk menggagalkan aksi kejahatan. Beberapa tahun yang lalu, dia juga membantu
polisi menangkap pencuri dari sebuah garasi. Dia mengaku nggak ragu atau takut sama sekali melakukan tindakan patriotik tersebut.
“Aku merasa seperti di sini dan orang-orang di daerah ini…mereka adalah orang-orang yang bekerja keras dan nggak ada yang menginginkan barang-barang mereka diambil. Dan ini adalah rumah Tuhan dan milik-Nya sehingga sebagai pendeta aku akan melakukannya lagi,” tandasnya.
Kita bisa mempercayai kalau nggak ada yang kebetulan bukan? Tuhan tentu saja dengan pertolongan dan arahan Tuhan kita bisa dipakai dalam segala hal dengan cara-Nya yang ajaib. Karena itu, kita perlu selalu terkoneksi dengan Tuhan supaya kita bisa lebih peka dengan suara-Nya.
Sumber : Godvine.com/Jawaban.com