Semangat Servant Leadership, Inspirasi 67 Tahun BPK PENABUR untuk Indonesia
Sumber: bpkpenaburjakarta

Nasional / 5 July 2017

Kalangan Sendiri

Semangat Servant Leadership, Inspirasi 67 Tahun BPK PENABUR untuk Indonesia

daniel.tanamal Official Writer
5645


Saat diminta pihak Humas BPK PENABUR untuk membuat tulisan mengenai perjalanan 67 tahun dari salah satu lembaga pendidikan Kristen yang terbukti melahirkan generasi berprestasi bagi Indonesia itu, ingatan saya seketika membawa kembali ke sebuah liputan khusus di Oktober 2015.

Saat itu, di Dusun Leuwimalang, Desa Kopo, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, BPK PENABUR (PENABUR Jakarta) memperlihatkan semangat Servant Leadership (Kepemimpinan yang melayani – teladan Yesus Kristus – tercantum dalam visi misi BPK Penabur) kepada warga setempat dengan membangun sebuah jembatan air. Jembatan air yang berfungsi untuk mengaliri air dari satu desa ke desa lainnya ini, sejatinya sangatlah genting krusial bagi warga setempat.

Menurut penuturan Kepala Desa Kopo, Agus Sahrudin, hampir setahun desa yang dipimpinnya mengalami kesulitan air, akibat musibah tanah longsor pada Nopember 2014 yang membuat saluran air rusak sehingga warga sekitar kesulitan memperoleh air. Bukan tanpa kebetulan, hampir beberapa bulan kemudian, Tuhan membuat segala sesuatunya indah. Siswa-siswi SMPK PENABUR yang kala itu tengah mengikuti kegiatan sosial "Leadership Camp OSIS" di tempat yang tidak jauh dari desa itu, mendapatkan “tugas mulia” untuk mencari sekaligus menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat sekitar. Ternyata kesulitan mendapatkan air, menjadi sebuah masalah utama yang harus dipecahkan disana.

Penggalangan dana pun dikumpulkan dari siswa-siswi dan para karyawan BPK PENABUR. Setelahnya proses pembangunan jembatan air pun dilaksanakan secara gotong royong antara siswa-siswi BPK PENABUR dengan warga setempat. Sampai akhirnya jembatan air tersebut resmi diserahterimakan oleh pihak BPK PENABUR Jakarta kepada warga pada Kamis pagi, 22 Oktober 2015. Semangat persaudaraan dan kebersamaan itu begitu terlihat saat beberapa warga, terutama para ibu-ibu setempat yang meneteskan airmata, terharu dan bangga atas pengorbanan BPK PENABUR Jakarta dan siswa-siswinya mewujudkan bantuan sosial yang tingkatnya sama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) para mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi. Dan saya pun bersyukur menjadi salah satu saksi mata bagaimana Tuhan dapat memakai siapapun, tanpa memperdulikan umur dan pengalaman untuk berdampak dan menjadi berkat bagi sesama.

Masih banyak lagi kegiatan dan aksi sosial yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang dipimpin oleh sosok tegas dan penuh inovasi, Ir. Robert Robianto ini. Melihat bagaimana BPK PENABUR berkembang sepanjang 67 tahun ini, pastilah penghormatan, rasa syukur dan decak kagum akan bermunculan. Bagaimana tidak, setiap tahun tingkat kelulusan mencapai 100 persen, dengan berbagai siswa-siswi yang berprestasi diberbagai bidang dan mengikuti ajang Olimpiade Internasional dan menjadi juara. Bahkan ratusan lulusannya dapat menembus seleksi perguruan tinggi negeri!

Tingkat siswa-siswi yang berkualitas secara akademis ini pun ternyata juga diperlengkapi dengan karakter dan mental yang tangguh. Mereka menyebutnya sebagai “BEST” (Be Tough, Excel Worldwide, Share with Society, dan Trust in God). Dalam perenungan saya, inilah salah satu tempat yang mempersiapkan seorang Pemimpin dengan karakter dan mental baja yang mempunyai tingkat intelegensia tinggi, berjiwa melayani secara tulus kepada sesama yang membutuhkan, dengan sikap takut akan Tuhan. Didalam dunia pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat di Indonesia, mereka adalah sinonim dari kata Sempurna. Berlebihan? Saya kira tidak.

Dalam perjalanan panjang itu pun, saya percaya pasti ada saat dimana kesalahan dan kegagalan program ataupun konsep terjadi. Namun hal itulah pasti yang membuat mereka menjadi yang Terbaik saat ini, karena mereka terus mencoba, berinovasi, berjuang, dan berdoa.. dengan sangat keras! Dan dalam lingkup Indonesia yang begitu beragam dengan berbagai aspek, BPK PENABUR telah menjadi sebuah harmoni yang nyata, bahwa pendidikan tidak selesai hanya didalam gedung sekolah saja, namun keluar untuk berkarya nyata, menjadi dampak, melayani dan memberkati sesama, siapapun mereka.

Selamat ulang tahun wahai Para Penabur, Indonesia kini akan Menuai..

Sumber : Jawaban.com - Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami