Dalam
bahasa Yunani kata ‘menghormati’ diartikan sebagai ‘memuja, menjunjung dan
menghargai’. Secara sederhana, menghormati berarti menunjukkan respek kepada seseorang
yang memiliki suatu kedudukan. Sederhananya seperti bawahan kepada atasan. Mungkin
dalam beberapa hal, akan ada perbedaan pandangan antara atasan dan bawahan, tapi
bagaimanapun bawahan harus tetap menghormati pandangan atasannya karena kedudukannya
yang lebih tinggi. Inilah yang diperintahkan kepada semua anak (berapapun
usianya) supaya tetap menghormati orangtuanya, tanpa memandang apakah orangtuanya itu ‘layak’ dihormati atau tidak.
Sebagai
orang Kristen, kita pasti tahu bahwa sejak awal bumi diciptakan Allah berfirman
dan menyampaikan sejumlah perintah kepada manusia. Salah satunya adalah ‘menghormati
ayah dan ibu’. “Hormatilah ayahmu dan
ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” (Keluaran 20: 12)
Lewat ayat ini,
Tuhan ingin setiap anak menghormati ayah dan ibunya. Sebagai Bapa atas kita, Dia
juga menyampaika ayat ini untuk kita sendiri. Supaya sebagai anak kita juga berlaku
hormat kepada Dia. Semua orang yang ada di dalam Kristus harus tahu bahwa sekalipun
kita sudah terpisah dari orangtua kita, kita tetap adalah anak-anak Allah dan kita harus menghormati-Nya.
Mungkin
sebagian dari kita sulit menghormati orangtuanya, terutama mereka yang berasal
dari keluarga broken home atau dengan
latar belakang yang keras. Anak-anak yatim piatu mungkin akan jauh lebih sulit menerapkan
hal ini karena kebanyakan dari mereka sama sekali tidak tahu bagaimana rasanya memiliki orangtua yang mengasihi mereka.
Lewat
artikel ini, penulis ingin meyakinkan dan mendorong semua anak-anak untuk menghormati
orangtua kita, tak peduli betapa tidak sempurnanya mereka. Karena saat kita melakukannya,
Tuhan telah berjanji untuk memberikan upah yang layak bagi kita yaitu memperoleh umur panjang di tanah yang diberikan Tuhan kepada kita.
Apakah kamu ingin mendapatkan berkat-berkat Tuhan? Apakah kamu ingin menghormati orangtua dengan cara yang Tuhan inginkan? Jika ‘Ya’ belajarlah bagaimana cara Yesus menghormati orangtua-Nya.
1. Tunduk dan Taat
Pertama-tama,
kita harus patuh dan taat kepada orangtua. Hal inilah yang dilakukan Tuhan Yesus
sendiri yaitu tunduk kepada Bapa dengan menyerahkan semua kehendak pribadi-Nya untuk mematuhi rencana besar Bapa.
Jadi belajarlah
untuk patuh dan taat terlebih dahulu kepada Allah Bapa kita, kemudian kepada
ayah dan ibu kita. Hormatilah Tuhan di atas dari menghormati manusia (Kisah Para Rasul 5: 29).
2. Bangun Hubungan Yang Penuh Kasih
Tak perlu
menutup mata, kita tentu saja sudah biasa menyaksikan bagaimana hubungan orangtua
dengan anaknya justru hancur berantakan dan penuh ketegangan. Orangtua membenci
anaknya demikian pula anak memendam dendam terhadap orangtuanya. Benarkah ini yang Tuhan inginkan dari hubungan orangtua dan anak?
Yesus memberi
kita contoh sempurna soal hubungan kasih antara orangtua dan anak. Kita melihat
bagaimana Dia kembali ke rumah orangtua-Nya di Nazaret dan taat kepada mereka (Lukas
2:51). Dia bertumbuh dengan baik disamping orangtua-Nya di bumi (Lukas 2: 52). Kita
bisa menyimpulkan bahwa Yesus pada masa hidup-Nya di bumi benar-benar menjadi seorang
anak yang taat sampai pada waktunya Dia dibaptis dan harus melangkah melakukan misi-Nya di dunia (baca Lukas 3).
Lalu kita
bisa lihat, bagaimana Dia benar-benar membangun hubungan yang sangat intim dengan
Bapa Surgawi. Dia selalu berdoa kepada Allah Bapa sepanjang waktu. Dia benar-benar
berkomitmen untuk melakukan apapun yang Bapa-Nya kehendaki. Yesus menunjukkan hubungan anak-orangtua yang sangat dekat dan karib (Yohanes 14: 6-14).
3. Bertanggung Jawab Untuk Merawat Orangtua
Mungkin
beberapa orang berpikir kalau Yesus sangat tidak hormat kepada ibunya karena ketika
di kayu salib, Yesus tidak memanggilnya ibu melainkan ‘Maria’. Tapi di sisi lain,
sebelum kematian-Nya Yesus benar-benar menitipkan Maria kepada murid-murid-Nya.
Dia meminta supaya ibunya dijaga selama Dia tak lagi ada bersama-sama dengan mereka (baca Yohanes 19: 26-27).
Perintah menghormati
orangtua bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa ada pribadi yang mesti kita hormati
di bumi ini. Sekalipun kita punya posisi dan kedudukan tinggi, kita tetap berkewajiban
menghormati orang yang Tuhan sudah kirimkan dalam hidup kita yaitu orangtua. Inilah
bayangan mini dari bentuk hormat kita kepada Tuhan. Yang wajib kita hormati,
semata-mata karena Ia adalah Tuhan. Bukan karena Dia melakukan sesuatu yang besar
atas hidup kita atau membuat kita menjadi siapa kita.
Hormatilah orangtua
dengan perbuatan dan sikap kita (Markus 7: 6). Hormati keinginan mereka, baik
yang diungkapkan maupun yang tidak. “Anak
yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan
hardikan.” (Amsal 13: 1).