Kata-kata
seolah tak lagi mampu mengungkapkan kebahagiaan orangtua Christina Abada, gadis
cilik berusia 6 tahun yang diculik oleh kelompok ISIS pada tahun 2014 silam. Harapan
mereka untuk bisa kembali bertemu dengan Christina akhirnya terwujud. Mereka kini
bisa berkumpul kembali dengan gadis kecilnya itu setelah dibebaskan oleh kelompok ISIS 9 Juni lalu.
Wartawan
lokal Kristen Irak, Steven Nabil melalui akun Twitternya menyebarkan berita
ini. Melalui sebuah video, dia pun menerjemahkan ucapan syukur Aida atas
kembalinya Christina. Dia mengatakan bahwa Aida mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena mengembalikan putrinya dengan selamat.
“Aku sangat
senang. Aku berterima kasih kepada Tuhan. Hari terbaik dalam hidupku adalah hari ketika Christina kembali,” ucap Aida Nuh, ibu Christina.
Selain keluarganya, banyak orang yang kemudian berdatangan dan merayakan penyambutan
yang meriah untuk Christina. “Ini adalah saat yang sangat membahagiakan; semua orang
menari dan bertepuk tangan dan bernyanyi,” ucap seorang wanita Kristen yang tinggal
di kamp pengungsian Ashti, dekat Erbil, tempat dimana orang tua Christina tinggal selama dua tahun terakhir ini.
Dia juga menyampaikan
bahwa Christina tampak sehat dan baik. Dia yakin selama diculik, Christina dirawat
oleh keluarga yang baik. “Dia bahkan memakai anting-anting emas, jadi pasti itu adalah keluarga kaya,” terangnya.
Christina memang
tampak terkejut dengan kerumunan orang di sekitarnya. Semua orang mengajukan pertanyaan.
Tapi dia tampak diam saja. Ayahnya, Khader Abada, yang kehilangan kedua penglihatannya mengatakan
bahwa putrinya pasti bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. “Dia tinggal
tiga tahun bersama para teroris. Tentu saja dia lupa siapa ibunya, siapa ayahnya, bahwa kami adalah keluarganya. Tapi dia akan belajar lagi,” ucapnya.
Sebagaiman
mana penuturan Aida, peristiwa penculikan Christina pada tahun 2014 silam terjadi
ketika kelompok ISIS menyerang kota Qaraqosh. Saat itu, semua keluarga Kristen dikumpulkan
dan dimasukkan dalam sebuah bus. Lalu salah satu anggota ISIS datang dan
memeriksa orang-orang tersebut. Dia menghampiri Aida dan merampas Christina dari
tangannya.
Saat diculik,
Christina masih berusia tiga tahun. Selama tiga tahun menghilang dia dilaporkan
tinggal bersama keluarga Muslim yang menemukannya sendirian di sebuah masjid. Dan
saat ini, Christina kembali kepada keluarganya yang tinggal di sebuah kamp
pengungsian di Ankawa, sebuah kota pinggiran Kristen Erbil, Irak Utara. Christina
adalah salah satu dari ribuan orang Kristen yang diculik oleh ISIS ketika serangan
ke kota Qaraqosh di daratan Niniwe.