Panggilan Untuk Menjadi Seorang Martir, Siapkah Dirimu Untuk Menjalaninya?
Sumber: AFP

Kata Alkitab / 2 June 2017

Kalangan Sendiri

Panggilan Untuk Menjadi Seorang Martir, Siapkah Dirimu Untuk Menjalaninya?

Puji Astuti Official Writer
13600

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. ~ Kisah Para Rasul 1:8

Pernahkah kamu mendengar kata martir? Kata martir ini tidak terlalu akrab di telinga gereja masa kini.  Walaupun saat ini, di berbagai belahan dunia banyak umat Kristen yang memberikan dirinya menjadi martir. 

Apa itu martir? Kata ini berasal dari kata Yunani mártyr yang artinya adalah saksi, orang yang memberi kesaksian atau seseorang yang rela mengalami aniaya hingga kematian untuk apa yang ia percayai. 

Yesus memanggil umat yang percaya kepada-Nya untuk menjadi saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1:8), saat itu gereja mula-mula sadar betul arti dari hal ini. Mereka dipanggil untuk memberi kesaksian bahwa Yesus Kristus adalah Mesias yang sudah datang, mati di kayu salib, dan bangkit pada hari ke tiga untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Hal ini bukan tanpa resiko, mereka tahu bahwa akhir hidup mereka bisa sangat mengerikan, namun mereka memandang hal itu sebagai sebuah kehormatan. 

Dalam sebuah wawancara di sebuat acara televisi yang ditayangkan di saluran satelit Mesir, isteri dari penjaga Gereja St. Mark's Cathedral, korban bom bunuh diri pada Minggu Palma berkata, "Saya tidak marah kepada yang melakukan hal ini, saya berkata kepadany, 'Semoga Tuhan mengampuni,' dan kami juga mengampunimu. Percayalah, kami mengampunimu."

"Kamu menempatkan suami saya pada posisi yang tidak pernah dapat bayangkan sebelumnya (sebagai martir-red)," tambahnya. 

Naseem Faheem adalah penjaga gerbang yang mengorbankan diri dan kemungkinan pertama kali mati dalam ledakan itu karena ia menghalangi teroris yang kemudian meledakkan diri. Ia telah menyelamatkan belasan jemaat yang ada di dalam gereja karena tindakannya itu. 

Kristen Koptik di Mesir saat ini menghidupi kembali warisan iman gereja mula-mula dalam menjadi martir. Sesuatu yang sebelumnya mungkin bagi mereka hal itu sesuatu yang tidak pernah dibayangkan terjadi di abad ini. Karena tindakan keji kelompok teroris ISIS, banyak orang dipaksa menyangkal imannya atau memilih mati. 

Hal ini mungkin terasa jauh bagi umat percaya di Indonesia. Namun sepertinya tidak lagi! Filipina negara dengan mayoritas beragama Katolik diguncang dengan serangan di kota Marawi. Ada belasan umat Kristen menjadi martir demi iman mereka, dan hal itu terjadi di negera tetangga kita yang perbatasannya sangat dekat. 

Bagaimana dengan di negeri kita tercinta, Indonesia? Baru bulan lalu ledakan bom terjadi, hal tersebut menjadi sebuah pernyataan keras dari kelompok teroris ISIS bahwa mereka hadir di negeri ini. Tidak hanya itu, ada berbagai tekanan dan juga persekusi dari kelompok-kelompok intoleran menggunakan dalil agama untuk membenarkan tindakan mereka. 

Pertanyaannya adalah, "Apakah gereja di negeri ini siap untuk menjadi martir bagi Kristus? Siapkah kita menjadi saksi, bukan hanya di mulut saja, namun hingga saat nyawa kita dipertaruhkan?"

Hal ini membawa kita kembali untuk menyelami ajaran dari Tuhan kita, Yesus Kristus. Kasih adalah penggerak utama dari ajaran-Nya, yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Bahkan saat kita diperhadapkan dengan aniaya, kita diajarkan untuk melepaskan pengampunan dan kasih kepada mereka yang menganiaya kita. Dia adalah teladan sempurna dari seorang martir, karena Yesus telah menjadi martir bagi kita, dan kita terpanggil untuk mengikuti jejak langkah-Nya dalam mengasihi sesama manusia, bahkan mereka yang memusuhi kita. 

Di waktu-waktu yang semakin hari semakin sulit ini, mari kita terus menabur kasih, melepaskan pengampunan, doa dan berkat, sehingga nama Tuhan ditinggikan dan berita keselamatan disebarkan. 

Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami