“Kekuatan
orang Kristen terletak pada doa dan deklarasi firman Tuhan,” demikian disampaikan
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma saat dirinya berkunjung ke salah satu kota pelabuhan di Genoa, italia pada Sabtu, 27 Mei 2017.
Dalam
kunjungan tersebut Paus menyampaikan sebuah liturgi dalam misa malam di Genoa. Di
dalam pesannya, paus mengajak orang-orang Kristen untuk terus berbuata kebaikan
dan mewartakan pesan damai dan harapan kepada Yesus Kristus kepada dunia. Dia juga
menyampaikan pesan damai dan harapan yang ditinggalkan oleh Yesus kepada dunia.
Orang Kristen diberi mandate bukan sekadar menemukan kedamaian batin semata tetapi juga membawa banyak orang kepada Tuhan.
Sebagai tambahan,
Paus juga menjelaskan bahwa Yesus telah memberi orang-orang Kristen kemampuan dan
kewajiban untuk menjadi pendoa dan mendoakan semua orang. Karena doa berkuasa dan lair dari hubungan seseorang dengan Tuhan.
Mendeklarasikan
firman Tuhan juga menjadi hal penting lainnya selain doa. Karena firman berisi pesan
Yesus kepada semua orang yang harus disampaikan untuk menjangkau lebih banyak jiwa.
Karena itu, orang-orang percaya perlu melangkah keluar untuk menyampaikan injil
kepada dunia. Tuhan sama sekali tidak ingin orang percaya hanya diam tanpa menjalankan tugas panggilan surgawi tersebut.
Sehari setelah
misa tersebut, Paus juga memimpin ribuan orang yang berkumpul di Lapangan Santo
Petrus untuk berdoa bagi 29 orang Kristen Koptik yang tewas dalam serangan bus
di Mesir. Dia meminta Tuhan berkenan kepada orang-orang Kristen yang menolak menyangkali iman mereka sekalipun harus mati.
“Semoga Tuhan
berkenan kepada para saksi pemberani ini, para martir ini, dalam kedamaiannya dan
mengubah hati para pelaku kekerasan itu,” ucapnya pada ibadah Minggu lalu.
Serangan teroris
yang belakangan ini marak terjadi di berbagai belahan dunia menimbulkan keprihatinan
yang begitu mendalam bagi seorang paus. Sebagai pemimpin Gereja Katolik yang taat,
dia adalah pribadi yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan dan cinta kasih. Karena
itulah Paus tak henti menyuarakan pernolakan terhadap peperangan dan juga kekerasan.
Baginya orang Kristen harus bertindak untuk memerangi hal tersebut dengan senjata
ilahi yaitu doa dan firman kebenaran Ilahi.