Para pria yang baru saja membangun rumah tangga tentu masih
merasakan semangat membara dalam menjalani musim baru dalam hidupnya bersama sang
istri. Karena pernikahan itu berbicara soal lembaran kisah hidup yang begitu
berbeda dibanding saat masih belum menikah. Tapi, untuk tetap hidup dalam kebahagiaan
yang sama seperti saat baru menikah, suami istri harus menjaga hubungan yang memuaskan dan yang terasa lebih menyenangkan.
Di awal pernikahan, tentu saja akan banyak perbedaan yang
muncul diantara pasangan. Karena itu, dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian,
termasuk menyerahkan pernikahan sepenuhnya ke tangan Tuhan. Gesekan-gesekan memang
pasti akan muncul dari kedua belah pihak, tapi seperti yang umum kita amati
dalam sebuah pernikahan, pihak suamilah yang kemudian banyak menimbulkan konflik.
Entah itu, karena keegoisan, ketidakpekaan, kurang bertanggung jawab dan sebagainya.
Ulangan 24 : 5 berkata, “Apabila baru saja seseorang mengambil isteri, janganlah ia keluar
bersama-sama dengan tentara maju berperang atau dibebankan sesuatu pekerjaan;
satu tahun lamanya ia harus dibebaskan untuk keperluan rumah tangganya dan menyukakan hati perempuan yang telah diambilnya menjadi isterinya."”
Pentingnya penyesuaian
Pernikahan adalah komitmen seumur hidup. Kalau kalian ingin
pernikahan kalian dipenuhi kebahagiaan dan menikmati sukacita setiap waktu, kalian
harus bersedia melakukan penyesuaian dalam berbagai hal antara yang satu dengan yang lain.
Karena tanpa penyesuaian satu sama lain, pasangan suami istru
hanya akan merasakan gesekan demi gesekan dan konflik-konflik yang semakin lama
semakin tak terbendung. Dan sementara perbedaan pendapat dan kesalahpahaman bisa
menjadi pelajaran penting bagi suami istri untuk bisa saling menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan harapan masing-masing. Berikut adalah beberapa hal yang
Jadi bagi suami-suami muda atau yang baru menikah perlu mengetahui 3 prioritas paling penting yang harus dilakoni dalam pernikahan.
1. Utamakan pernikahan dibanding karir
Laki-laki yang beru menikah memiliki kecenderungan untuk
memprioritaskan karir atau pekerjaan mereka dibandingkan dengan pernikahan mereka.
Setiap suami yang lebih mengutamakan karir menjelang pernikahan hanya akan membawa pernikahannya ke dalam risiko yang lebih dalam.
Jadi buat para suami-suami muda, prioritaskanlah terlebih dahulu pernikahan kalian melebihi dari pekerjaan atau urusan-urusan kantor lainnya.
2. Pererat hubungan dengan istri lebih dari hubungan dengan teman-teman
Faktor ini banyak sekali menjadi penyebab kegagalan sebuah
pernikahan. Mungkin kalian masih baru punya istri, tapi kalian perlu menyadari kalau
kalian wajib memprioritaskan pasangan jauh lebih penting dari hal apapun,
termasuk hubungan kalian dengan teman-teman. Karena istri kalian pasti berharap kalau mereka memang bisa menempati tempat pertama di atas hubungan manapun.
Kejadian 2: 24 dituliskan, “Sebab itu seorang laki-laki
akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya menjadi satu daging.” Ayat ini mengingatkan bahwa pasangan kita adalah
keluarga baru yang kita miliki, karena itu alangkah baiknya jika dia adalah sosok
yang paling kita prioritaskan dalam hidup. Karena itu, kalian perlu menempatkan hubungan dengan keluarga atau teman-teman sebagai hal kedua setelah istri.
3. Undang Tuhan dalam kehidupan pernikahan kalian
Menikah atau tidak, perintah Tuhan tetap saja sama dari
dulu sampai sekarang. Supaya kita memprioritaskan Dia dalam hidup kita lebih
dari apapun di dunia ini. “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
(Matius 22: 37-39).
Apakah kamu adalah salah satu suami muda yang sedang menghadapi
banyak konflik dalam rumah tangga barumu? Coba kembali mengoreksi apakah kamu memang
belum melakukan tiga prioritas di atas? Kalau belum, jangan tunggu sampai konflik
dalam pernikahanmu semakin runyam, belajarlah untuk menyesuaikan diri dengan pasanganmu.
Berdoa juga supaya Tuhan yang memimpin dan memampukanmu untuk memimpin keluarga
kecilmu itu.