Seorang
guru Kristen Koptik Mesir, Gamal Tawfiq adalah korban kedua yang tewas setelah
ditembak oleh seorang anggota ISIS di Sinai Utara. Penembakan itu menyusul peristiwa
penembakan Kristen Koptik lainnya seorang dokter hewan setempat, Bahgat Zakher di
Arish pada Minggu (12/2). Peristiwa ini sontak meningkatkan kekhawatiran pemerintah akan serangan susulan.
Seorang teroris
ISIS diduga kuat menjadi dalang penembakan terhadap Tawfiq. Kejadian itu terjadi
saat dirinya dalam perjalanan dengan sepeda motor menuju sekolah di Sinai Utara pada Kamis, 16 Februari 2017. Dia ditembak di bagian kepala.
Sementara pemerintah
sudah menduga kuat dalang dibalik serangan penembakan ini adalah kelompok ISIS yang
menduduki Sinai. Kabar tewasnya Tawfiq disampaikan oleh dua pejabat setempat kepada media AP. Namun keduanya tidak menyampaikan kejadian secara rinci.
Tak lama
dari kedua kejadian, peristiwa pembunuhan juga terjadi pada akhir Januari 2017 lalu.
Seorang pedagang bernama Wael Milad dibunuh setelah orang tak dikenal menyerbu tokonya. Dia juga diketahui adalah seorang Kristen Koptik.
Seperti diketahui,
Mesir adalah rumah bagi salah satu komunitas Kristen tertua di dunia. Terhitung
sekitar 10 persen dari 92 juta penduduknya adalah penganut Kristen Koptik. Penduduk
minoritas ini memang sudah lama mengeluhkan terjadinya diskriminasi dan sering kali menjadi sasaran kelompok ISIS.
Kelompok
ISIS bahkan sudah mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di
sebuah gereja Koptik di Kairo pada bulan Desember lalu. Peristiwa ini menewaskan
sebanyak 30 jemaatnya.
“Sejak
lama, (sudah terjadi) penembakan dan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen yang
sporadic, tetapi baru-baru ini kita menyaksikan peningkatan yang menurut saya akan
berubah menjadi pola berulang di el-Arish,” ucap Ishaq Ibrahim, seorang peneliti
dari lembaga Perlindungan HAM (EIPR).