Bagi kalian yang belum tahu, perlu sekali mengetahui kalau umat Kristen di Indonesia juga punya Museum Alkitab loh. Namanya Museum Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).
Bila pengen belajar banyak soal Alkitab dan hal-hal
terkait sejarahnya bisa mengunjungi museum ini. Karena selain lengkap, kita juga
bisa belajar soal beragam koleksi Alkitab unik, salah satunya adalah Alkitab yang
ditulis tangan. Terdapat tiga koleksi Alkitab tulisan tangan di Museum LAI.
Untuk melihatnya, kita perlu menuju ke bagian depan museum, tepatnya tersimpan di dalam sebuah vitrin kaca.
Alkitab yang terletak di sebelah kiri dan kanan memiliki
sampul berwarna hitam, sementara bagian depannya tertulis kata “Alkitab” dengan
huruf emas, hiasan berwarna emas juga menyinari dengan ketebalan yang
menyerupai ransel yang digunakan pendaki gunung saat menjelajahi alam. Sayangnya,
kita tidak bisa membaca atau melihat-lihat isi Alkitab karena Alkitab tersebut dalam posisi tertutup.
Berbeda halnya dengan Alkitab yang ada di bagian tengah.
Alkitab ini lebih tipis namun kita bisa membuka dan melihat contoh tulisan tangan
yang terdapat di bagian kiri dan kanan. Ibaratnya, ini adalah sampel yang dipersilahkan untuk bisa dilihat untuk mengetahui isi Alkitab lainnya.
Lebih rincinya, Alkitab di bagian kiri adalah Alkitab Tulisan
Tangan Anak-Anak. Alkitab ini mulai ditulis sejak tahun 2002 dan melibatkan sebanyak
6000 anak-anak dari gereja dan berbagai sekolah Kristen di seluruh Indonesia. Pembuatan
Alkitab tulisan tangan ini dilakukan sebagai aksi penggalangan dana bagi pengadaan Alkitab dan bacaan bagi anak-anak di pedalaman.
Sementara Alkitab di sebelah kanan adalah Alkitab Tulis Tangan
Dewasa. Alkitab tulisan tangan dewasa ini dibuat oleh sebanyak 2872 orang penulis
yang berasal dari 44 gereja dan 54 kelompok, persekutuan doa di wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, dan Cirebon ini diselesaikan
dalam waktu 21 bulan. Alkitab ini dibuat sebagai bentuk dukungan pelaksanaan program
penggalangan dana untuk penerbitan perdana Perjanjian Baru dalam bahasa Dayak Maanyan
dan Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Alkitab ini memiliki berat 23 kilogram, jumlah pasal 1189, jumlah kitab 66 dan jumlah halaman 3.950.
Selain tiga koleksi Alkitab unik ini, Museum Alkitab LAI juga
punya beberapa koleksi Alkitab lain yang merupakan sejumlah sampel Alkitab dalam berbagai bahasa daerah.
Sebagai lembaga yang bertugas untuk menyebarkan Injil ke
berbagai wilayah di tanah air, LAI dibantu oleh sebuah program bernama Satu Dalam
Kasih, yang didukung oleh para pengusaha, profesional, dan jemaat gereja di seluruh Indonesia.
Gerakan Satu Dalam Kasih ini memiliki visi untuk
mempersatukan dan menggerakkan semua pengusaha dan profesional Kristen tanpa
memandang denominasi untuk bersama-sama mendukung perluasan penyebaran Injil
Kristus di seluruh Indonesia. Selain itu, mereka juga secara aktif menggalang
dana untuk program penerjemahan, penyebaran Alkitab, dan Pembaca Baru Alkitab guna menopang kehidupan para hamba Tuhan di daerah-daerah terpencil.
Secara garis besarnya, LAI hadir sebagai perpanjangan tangan
Tuhan untuk menyebarkan berita Injil ke berbagai pelosok negeri serta menjadi penopang
bagi pelayanan-pelayanan kecil yang ada di daerah-daerah terpencil.
Jadi, dengan mengetahui hal ini kita bisa lebih paham dan
menyadari bahwa ada banyak orang di luar sana yang terus bekerja keras untuk memberitakan
firman Tuhan di berbagai daerah. Karena itu, kita juga patut memberi dukungan donk!