Film garapan
Disney Studio ini berhasil menduduki posisi tertinggi box office beberapa
minggu belakangan ini. Tak heran memang karena baik secara konten dan animasi, Moana tidak mengecewakan penontonnya.
Moana adalah
film yang dihias dengan adegan-adegan yang menakjubkan, musik yang indah dan pemandangan
yang indah. Secara narasi, film ini berbicara soal kisah kosmologi kuno kaum
Polynesian yang tinggal di sebuah pulau bernama Pulau Dewi Te Fiti yang mampu
menciptakan segala kehidupan. Karena itu jangan heran jika banyak hal tentang
kepercayaan kuno dan okultisme yang bertentangan dengan keyakinan Kristiani banyak ditampilkan di dalam film ini.
Moana mungkin
tampil seperti film fantasi atau animasi keluarga yang seolah-olah tidak masuk
akal. Tetapi ketika Anda melihat jauh lebih dekat, film ini tetap memiliki poin
positif, seperti mengajarkan tentang menghargai persahabatan, kesetiaan dan pengorbanan diri, keluarga dan pesan kuat soal kepercayaan.
Sebagai pemeran
utama, Moana digambarkan sebagai sosok wanita yang percaya diri, tangguh dan pantang
menyerah. Karakter inilah yang menjadi pesan positif yang berusaha disampaikan.
Bahwa kita memerlukan iman lebih dari apapun. Kita tidak harus percaya pada
diri sendiri, tetapi meletakkan kepercayaan kepada Tuhan saja. Seperti
dikatakan dalam Yohanes 15: 5, “Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Meskipun film
ini menampilkan banyak karakter yang menaruh iman mereka pada hal-hal yang salah,
seperti dewa-dewa palsu, sihir, dan kekuatan magis. Satu hal yang pasti, film
ini mengajarkan bahwa mereka masih tetap memiliki iman, karakter yang kuat dan keberanian.
Seperti halnya dengan Muai si pemeran manusia setengah dewa yang begitu percaya
diri dengan identitasnya sebagai sang pahlawan manusia. Maui mendefinisikan dirinya
sesuai dengan karakternya. Hal ini mengingatkan kita untuk menemukan siapa diri kita sebenarnya.
Sisi lain dari
film ini juga berbicara soal bagaimana kisah Maui yang ditinggalkan oleh keluarganya
sejak kecil hingga akhirnya ditemukan oleh para dewa. Kita bisa menarik pesan positif
dari hal ini bahwa setiap kita yang merasa ditinggalkan dan sendiri hanya perlu
mencari Tuhan dan Dia akan menemukan kita dan merangkul kita dalam tangan kasih-Nya.
Ketika kita menemukan Tuhan, Dia juga akan menemukan kita.
Untuk tontonan
di liburan tahun ini, Moana masih bisa jadi pilihan referensi yang bagus. Tapi Anda
tetap perlu berhati-hati jika menontonnya bersama dengan anak-anak atau remaja.
Bila perlu berikan pemahaman yang baik kepada mereka tentang berbagai macam
adegan yang tidak sesuai dengan keyakinan Kristen sehingga sisi negatif yang ditampilkan
film ini tidakmembawa dampak buruk atas anak-anak Anda.