Pernahkah Anda
mendengar seorang anak bertanya, “Mengapa saya harus taat?”. Sebagian orangtua
mungkin kerap mendengar pertanyaan ini terlontar dari anak-anak Anda. Anda tentu ingin menjawab pertanyaan ini dengan jawaban yang tepat bukan?
Dalam Ulangan 6,
Musa mengharapkan para orangtua adalah orang-orang yang mengasihi Tuhan (Ulangan
6: 4-5) dan yang mengajarkan anak-anak mereka melakukan hal serupa (Ulangan 6:
7) akan mendapatkan pertanyaan yang sama (Ulangan 6: 20-25). Dalam Ulangan 6:
20-25, Ia menjelaskan bahwa setiap orangtua harusnya menjawab pertanyaan itu dengan cara ini:
Apabila di kemudian hari anakmu bertanya
kepadamu: Apakah peringatan, ketetapan dan peraturan itu, yang diperintahkan
kepadamu oleh Tuhan Allah kita? Maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita
dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi Tuhan membawa kita keluar dari
Mesir dengan tangan yang kuat. TUHAN membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat,
yang besar dan yang mencelakakan, terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi
rumahnya, di depan mata kita;tetapi kita dibawa-Nya keluar dari sana, supaya
kita dapat dibawa-Nya masuk untuk memberikan kepada kita negeri yang telah
dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang kita.TUHAN, Allah kita,
memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut
akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia
membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini.Dan kita akan menjadi benar,
apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita."
Anda bisa
belajar dari Musa tentang cara menjawab pertanyaan ini dengan 3 jawaban berikut:
1. Jelaskan tentang asal mula dari perintah untuk ‘taat’
Musa tidak hanya
mengatakan, “Allah memerintahkan hal itu; Anda harus mematuhinya”. Sebalikya,
ia mendesak semua orang tua untuk mengingat konteks ketaatan (Ulangan 6: 21-23).
Secara khusus, kita harus menekankan risiko jika hubungan kita terputus dengan
Allah; menyoroti rencana penyelamatan Allah atas kebebasan kita serta
menekankan bahwa Allah tetap setia sampai akhir. Dalam Ulangan 6 : 20-25, kita
jelas sekali mengetahui bagaimana Allah terus bekerja dengan setia atas kehidupan kita.
Ingatkanlah
anak-anak Anda tentang juruslamat mereka yang setia, kekasih jiwa mereka,
beritahu juga mereka untuk mengikut Yesus sepanjang jalan ketaatan itu mmebawa mereka kepada kehidupan.
2. Jelaskan tentang manfaat dari ketaatan itu
Musa memberi
perintah kepada para orangtua agar mengingatkan anak-anaknya tentang manfaat
hidup taat. Musa memberi motivasi tentang ketaatan dengan menekankan berkat
yang mengikutinya. “TUHAN, Allah kita,
memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut
akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia
membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini.” (Ulangan 6 : 24) Lingkaran
berkat akan mengelilingi seorang anak yang patuh dan menghormati orang tuanya
(Efesus 6: 1-3). Ini adalah hubungan yang mendalam antara mematuhi firman Tuhan dan menikmati hidup.
Kita juga bisa
belajar dari ketaatan sempurna Yesus kepada Allah yang mampu memberikan kita
pengampunan dan menerima janji-janji Allah atas kuasa untuk menikmati hidup dan
taat (Roma 8: 1-4, 13: 2; 2 Korintus 1: 20). Jadi, saat anak-anak Anda meminta
Anda untuk mengikuti Tuhan, arahkan mereka kepada rahmat dan kesetiaan Tuhan
dan ingatkan mereka bahwa berkat dinikmati oleh semua orang yang berkata ‘tidak’ atas dosa dan berkata ‘ya’ kepada Tuhan.
3. Ingatkan tentang ketaatan Yesus yang sempurna
Musa memanggil
bangsa Israel untuk menyempurnakan ketaatan, yang pada gilirannya akan menjadi
bukti dari kebenaran dari keyakinan mereka. “Dan
kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan
setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita.” (Ulangan : 25)
Tak satupun dari
bangsa Israel yang bisa taat sepenuhnya. Namun Musa tahu bahwa sikap keras
kepala bangsa Israel akan mengakibatkan kematian mereka (Ulangan 31: 27-29).
Dari hal inilah Allah memerintahkan Musa untuk membuat perintah Allah sebagai tanggungan bagi pelayanan yang memimpin kepada penghukuman (2 Korintus 3: 9).
Namun sebagai orang-orang
yang percaya dan meneladani ketaatan Yesus, tanggungan itu sudah ditebus dan
dibayar lunas. Perbuatan baik dan ketaatan yang kita perbuat adalah harga yang
harus kita bayar atas pengorbanan Yesus. Itulah yang akan membawa kita kepada
pengudusan dan kehidupan kekal.
Agar Anda lebih
mudah memberikan jawaban praktis kepada anak-anak Anda, soal hal ini
ingatkanlah mereka bahwa konteks ketaatan itu asalnya dari Allah dan hal itu
sangat identik dengan gaya hidup orang-orang percaya. Sebab melalui ketaatan
pula Allah menjanjikan kasih karunia-Nya yang tak berkesudahan.