Jika pada
umumnya destinasi wisata itu hanya seputar tempat-tempat yang menawarkan keindahan,
kemewahan dan kenikmatannya saja, maka liburan yang satu ini jauh dari hal-hal
itu. Sejumlah orang di berbagai belahan negara ternyata malah menjadikan penjara
sebagai lokasi wisata. Penjara yang dijadikan sebagai destinasi ini bukan kepalang
menawarkan sesuatu hal yang tak biasa kepada para pengunjungnya. Yuk intip penjara-penjara apakah itu?
1. Old Melbourne Gaol, Australia
Dalam
sejarahnya, Old Melbourne Gaol adalah penjara bagi para pelaku kriminal berat,
seperti buronan Ned Kelly dan pembunuh berantai Frederick Bailey Deeming. Penjara
ini beroperasi sejak tahun 1842 dan telah menjadi rumah bagi sekitar 133
tahanan yang dieksekusi dan dimakamkan di kuburan tak bertanda di halaman penjara.
Uniknya,
penjara ini memiliki koleksi topeng kematian dari para tahanan yang dieksekusi.
Setelah tahanan dieksekusi, kepala mereka dicukur dan plester diaplikasikan pada
wajah dan kepala dengan tujuan untuk membuat sebuah masker. Masker-masker
inilah yang dipajang sebagai bukti kesuksesan dan keseriusan negara dalam memerangi kejahatan.
Sejak tahun
1929-an penjara ini akhirnya beralih fungsi sebagai destinasi wisata. Penjara
ini buka setiap harinya mulai pagi sampai petang hari. Khusus untuk hari Natal dan Jumat Agung penjara ditutup untuk umum.
2. Alcatraz Amerika Serikat
Penjara Alcatraz
berlokasi di daerah terpencil dan dikelilingi oleh perairan dingin dari San
Fransisco Bay. Penjara ini terkenal karena narapidana seperti John Anglin, Clarence
Anglin, dan Frank Morris berhasil melarikan diri dari sel tahanan pada tahun
1962. Meski begitu nasib mereka belum diketahui pasti sampai saat ini. Karena lokasinya
yang begitu terpencil, penjara ini hanya bisa diakses dengan menggunakan Alcatraz Cruises yang beroperasi dari pier 33 di San Fransisco.
Penjara yang satu ini terbuka bagi para wisatawan setiap hari, kecuali pada hari libur.
3. Devil ??s Island, Guyana Prancis
Penjara ini
merupakan peninggalan dari Kaisar Prancis Napoleon III pada tahun 1850-an.
Seperti namanya, penjara ini terletak di lepas pantai Atlantik di Guyana
Prancis dan menjadi sel tahanan bagi puluhan ribu tahanan politik. Selama di
penjara, para tahanan diwajibkan dengan kerja paksa mulai dari membersihkan hutan, membangun jalan dan blok untuk sel mereka sendiri.
Penjara
yang dikelilingi oleh hamparan lautan lepas yang dipenuhi dengan hiu dan medan
yang begitu berat, dijamin tidak akan membuat para tahanan berpikir untuk
kabur. Namun setelah pemerintahan Napoleon, penjara ini berubah fungsi menjadi
tempat wisata. Di sana, para pengunjung bisa menyaksikan setiap sudut penjara dan hasil kerja para tahanan penjara.
4. Robben Island, Afrika Selatan
Robben
Island adalah penjara tua yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai
Warisan Dunia yang patut dilestarikan dan dijaga oleh negara. Dalam sejarahnya,
penjara ini merupakan tempat bagi para penderita kusta, pangkalan militer dan
penjara dengan keamanan maksimum bagi para tahanan politik selama zaman apartheid atau sistem negara sanksi Afrika Selatan segregasi rasial.
Salah tokoh
politik Afrika Selatan yang pernah mendekap di penjara ini adalah Nelson
Mandela. Dia ditahan selama 27 tahun. Setelah bebas, dia malah terpilih menjadi
presiden kulit hitam pertama dalam pemilihan demokrasi perwakilan sepenuhnya pada tahun 1994.
Penjara ini
bisa dikunjungi dengan menaiki kapal dari Cape Town menuju pulau Robben dan memakan waktu sekitar 30 menit perjalanan.
5. Tuol Sleng, Kamboja
Pada tahun
1975, Khmer Rouge yang berkuasa saat itu mengubah bekas sekolah tinggi ini
menjadi penjara keamanan 21, sebuah pusat tahanan yang dilengkapi dengan
fasilitas penyiksaan dan pembunuhan massal. Tiga puluh menit ke arah Selatan
penjara, tubuh para pria, wanita dan anak-anak termutilasi dibuang di kuburan massal.
Namun
penjara ini kemudian berubah jadi museum setelah runtuhnya rezim Khmer pada
tahun 1979. Tuol Sleng menjadi museum khusus untuk mengenang korban genosida dan
kengerian di zaman sebelumnya. Sekitar 1.7 juta orang menjadi korban
pembantaian kala itu.
Tuol Sleng sendiri terletak di ibukota Phnom Penh dan dapat dicapai dengan menggunakan tuk-tuk atau taksi dari kota. Perjalanan hanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Di sana para pengunjung bisa belajar banyak sejarah tentang Vietnam dan rezim Khmer Rounge.
Berwisata ke penjara mungkin menjadi pengalaman yang berbeda. Karena di sana Anda tak hanya sekadar belajar soal sejarah, tetapi bisa jadi Anda diingatkan bahwa penjara bisa jadi tempat yang paling mengerikan bagi mereka yang melakukan kejahatan.