Apakah ada ketakutan
yang mulai muncul di benak Anda saat mendapati diri akan menjadi seorang ayah? Pertama
saya akan mengucapkan selamat! Kedua, Anda tidak sendiri. Faktanya, semua
pasangan akan merasa bahagia saat akan dianugerahi momongan tentunya. Namun
sebelum hal itu terjadi, banyak pria atau suami yang mulai was-was dengan beberapa hal ini.
Ketakutan #1 : “Bisakah saya melakukan semuanya dengan benar?” tanya Adrew.
Ini adalah
ketakutan yang wajar bagi para pria yang bakal menjadi seorang ayah. Meski pada
kenyataannya setiap ayah bisa merawat anak-anaknya. Jika pada awalnya dia
benar-benar tidak mengetahui tentang bagaimana cara merawat anak, itu waktunya untuk belajar dan berlatih menjadi orangtua.
Ketakutan #2 : “Bisakah saya membantu istri saya dalam proses persalinan?”
Dalam satu penelitian
menyebutkan jika 75% calon ayah merasa khawatir tidak dapat menemani istri saat
bersalin. Tidak semua pria dapat bertahan dengan melihat orang yang dicintainya
kesakitan atau berada dalam ruang bersalin yang penuh dengan darah. Kenyataanya,
setiap istri pasti akan maklum dengan kondisi suami mereka. Karena dukungan suami tidak harus berupa selalu berada di sisi sang istri.
Ketakutan #3 : “Saya takut tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga saya setelah memiliki bayi.” ucap Brian
Solusi terbaik
yang bisa dilakukan seorang calon ayah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya adalah
memikirkan sudahkah gaji dari pekerjaan saat ini mencukupi kebutuhan sekeluarga?
Jika ternyata pas-pasan, seorang suami perlu membuat perhitungan yang lebih baik.
Misalnya, membuat anggaran pengeluaran untuk kebutuhan sang bayi. Hal ini tidak jauh berbeda dengan membuat anggaran rumah tangga.
Ketakutan #4 : “Saya takut semua yang kami lakukan akan berpusat sepenuhnya kepada bagi kami,” ucap Hendrik
Tenanglah. Jika
kehidupan sosial itu penting, Anda benar-benar perlu satu atau sepuluh anak. Memiliki
anak akan sangat menyenangkan, karena setiap ayah berkesempata untuk menjalin persahabatan yang erat dengan anak.
Ketakutan #5 : “Kekhawatiran terbesar saya saat
memiliki anak adalah saya akan dipaksa untuk dewasa. Mengurangi minum alkohol dan bermain game online,” terang Tom.
Memiliki anak
memang akan mengubah kehidupan pasangan suami istri. Alih-alih berfokus pada kebutuhan
pribadi, waktu orangtua pasti akan tersita untuk memikirkan masa depan anak.
Bekerja lebih keras, hidup lebih hemat dan bekerja sama dengan istri saat merawat anak.
Ketakutan #6 : “Kurang tidur, karena anak pasti akan sangat rewel,” ucap John.
Pada
umumnya, memiliki bayi memang akan membuat setiap orangtua baru kerepotan. Jam
tidur bayi yang berbeda dengan jam tidur orang dewasa memang akan cukup
merepotkan orangtua. Tetapi itulah bayar harga yang harus dilewati setiap orangtua. Semua ayah juga mengalaminya.
Ketakutan #7 : “Akan terjadi sesuatu yang salah dengan bayi.” ucap Joe.
Orangtua yang
bekerja memang akan terpaksa meninggalkan bayi mereka di rumah dengan pengasuh bayi
(baby sitter). Ada kekhawatiran besar yang mungkin akan timbul, seperti takut bayi
Anda kenapa-kenapa. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, pastikan untuk menemukan
orang yang tepat untuk menjaga anak Anda. Saat Anda benar-benar menghadapi
kondisi ini, minta kepada pengasuh untuk tetap mengabari kondisi anak setiap waktu.
Ketakutan #8 : “Akan timbul beragam kebisingan di sekitar rumah,” ucap Nate.
Bising karena
tangisan bayi setiap waktu pastinya akan mengganggu ketenangan hidup Anda. Untuk hal ini, para suami hanya perlu maklum dan bersabar.
Ketakutan #9 : “Aku takut mengluangi kesalahan ayah saya, dimana saya tidak bisa menjadi seorang ayah yang baik,” kata Zac.
Banyak ayah
yang akan mencoba meniru sisi baik ayah mereka atau melakukan hal sebaliknya. Jika
Anda merasa trauma dengan perlakuan buruk ayah Anda di masa lalu, maka tekatkan
dalam diri untuk memberikan yang terbaik bagi anak. Anda bukanlah ayah Anda. Anda
bisa mengubah masa lalu buruk tersebut menjadi sesuatu yang baik bagi anak-anak Anda.
Ketakutan #10 : “Saya takut tidak bisa menenangkan anak saya saat dia menangis,” ucap Tony.
Tidak ada
yang mustahil jika Anda benar-benar ingin begitu dekat dengan anak Anda, bahkan
melebihi kasih sayang seorang ibu. Bukan mustahil bila dipelukan Anda tangisan
anak bisa mereda. Saat anak merasa nyaman di pangkuan ayahnya, mereka pasti
akan tetap tenang.
Bagaimana dengan
Anda? Apakah Anda saat ini tengah menunggu kehadiran si kecil ke dunia? Jika Anda
masih memiliki ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan, tetaplah serahkan ketakutan
tersebut kepada Tuhan. Minta agar Anda diberikan kemampuan menjadi seorang ayah
yang terbaik bagi anak-anak Anda.