Banyak pihak yang resah dengan pelaksanaan aksi demo besar dari sejumlah ormas Muslim pada 4 November esok di ibukota Jakarta, termasuk tokoh-tokoh agama di Jakarta sendiri maupun di kota-kota lainnya.
Jika
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta telah melayangkan imbauan untuk
menghindari provokasi terkait isu SARA dalam kampanye, kali ini tokoh agama Solo juga menyerukan hal senada.
Tokoh agama Solo mengimbau warga Solo yang mengikuti aksi demo di Jakarta tetap menjaga kondusivitas dan tidak terprovokasi tindakan anarkitis. “Kami berharap agar umat Muslim dari Solo yang mengikuti aksi menjaga ketertiban,” kata Wakil Ketua FKUB Solo, Dahlan Harjo Taruno, seperti dilansir Solopos.com, Selasa (1/11).
Ia
menambahkan aksi demo sah-sah saja dilakukan asal tetap menjaga keamanan dan berjalan dengan damai.
“Setiap warga Indonesia boleh dalam menyatakan pendapat di muka umum. Namun, tetap harus berlangsung damai dan tidak anarkitis,” jelasnya.
Seperti dilaporkan,
aksi demo Jakarta rencananya juga akan berlangsung di Solo. Aksi tersebut akan
dipimpin ibu-ibu dari majelis taklim dan akan dipusatkan di sekitar kediaman Presiden
Joko Widodo di Solo.
Demo besar
yang akan dilakukan pada Jumat, 4 November 2016 nanti merupakan bentuk aksi demo
lanjutan terkait kasus pelecehan kitab suci umat Islam yang dituduhkan kepada Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Untuk itu, penting bagi kita untuk
mengambil posisi dan berdoa agar demo tersebut berlangsung damai dan tidak menjadi
celah untuk memecah belah umat beragama di Indonesia.