Belum lama
ini Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuat pernyataan bahwa dia baru saja ditegur
Tuhan karena mengucapkan kata-kata kasar dan suka memaki. Teguran Tuhan itu dia
dengar saat tengah berada di dalam sebuah pesawat, kemudian sebuah suara terdengar,
‘Kamu tahu, jika kamu tidak berhenti memaki, aku akan menjatuhkan pesawat ini ke bawah.”
Sayangnya pernyataan
itu dibantah oleh Uskup Filipina Arturo Bastes. Dia mengatakan, "Hanya orang
suci dan mistik yang memiliki hak istimewa (untuk berbicara kepada Tuhan)”. Ia menegaskan, “Itu adalah suara hati nuraninya. Hati nuraninya yang terganggu.”
Gereja Katolik
sendiri sudah kerap kali menantang Duterte terkait sikap dan tindakan kerasnya dalam
memberantas narkoba. Sejumlah pemimpin gereja bahkan menyerukan agar Duterte menghentikan
peraturan itu. Hal itu disampaikan tepat pada hari peringatan orang-orang yang telah meninggal dunia (All Saints’ Day) pada Selasa, 1 November 2016.
Melalui surat
pernyataan resmi, otoritas Gereja Katolik di Filipina menyerukan upaya
pemberantasan narkoba melalui jalan yang benar dan langkah yang tepat. “Kami
mendukung dengan iman melalui doa bagi mereka yang tewas karena pembunuhan ekstra
yudisial ini. Kami terus melanjutkan seruan kami agar aksi pembunuhan dihentikan dan mencari pelaku dengan langkah yang sesuai,” ungkap Pastor Jerome Secillano.
Pastor
Secillano menegaskan, gereja tidak bisa menerima pembunuhan ekstra yudisial
yang telah melukai nurani sebagai manusia. “Setiap kali ada orang tewas dibunuh
tanpa melalui proses hukum, sebagian dari jiwa kita pun mati. Kemanusiaan kita
lenyap dan kebanggaan kita kian menyusut akibat kondisi ini,” tandasnya.
Saat ini Filipina
masih terus berhadapan dengan dilema penerapan aturan pemberantasan narkoba dengan
aksi pembunuhan. Banyak diantaranya yang berada di sisi pro maupun kontra. Untuk
itu, kita patut ambil bagian untuk berdoa bagi Filipina agar Presiden Duterte,
pihak gereja dan rakyat Filipina boleh bersatu hati dan mengambil langkah tepat
untuk menciptakan sebuah negara yang damai, adil dan sejahtera.