Salah satu masa
yang paling mengkhawatirkan bagi seorang ayah yang memiliki putri adalah ketika
sudah mulai berpacaran. Ketakutan yang sama juga dialami para pria yang menjalin
hubungan dengan para gadis muda yang memiliki ayah yang begitu menyayangi putri mereka.
Sebagian diantara
para pria ini memang bisa saja merasa diterima di keluarga sang pacar karena orangtuanya
yang begitu menyenangkan dan terbuka. Tak jarang lelucon dan humor menghiasi setiap
pertemuan mereka. Tetapi ada juga masa dimana sebagian pria ini harus menghadapi momen horor bertemu dengan ayah dari pacarnya yang begitu galak dan protektif.
Harusnya rasa
takut ini tidak lagi dialami oleh para pria muda yang sedang memadu cinta dengan
putri seorang ayah di luar sana. Sebagai orang Kristen, setiap ayah harus memahani
hal ini yaitu ‘memahami peran seorang ayah untuk mempersiapkan pernikahan putrinya’.
Kasus yang terjadi
akibat tindakan protektif ayah yang berlebihan terhadap putrinya adalah mendapati
putri mereka masih tetap melajang sampai di usia 25, 30 atau bahkan 40 tahun. Bukan
berarti juga seorang ayah harus lepas tangan dan tidak peduli sama sekali dengan
siapa putrinya menjalin cinta. Peran yang perlu dilakukan seorang ayah yang
bijak adalah membangun hubungan pergaulan yang hangat, penuh kasih dan mengayomi putrinya selama sisa hidupnya.
Di Alkitab
kisah cinta Ishak dan Ribka dituliskan demikian, bahwa Abraham, ayah Ishak lah yang
mengirimkan pria lain untuk menjemput Ribka bagi dia. Hubungan itu memang
berhasil di jamannya dan hal itu mungkin
dilakukan karena berkaitan dengan budaya setempat. Tetapi bukan berarti ayah di
jaman ini harus melakukan hal yang sama terhadap putri-putri mereka. Seorang
ayah harusnya menjadi sahabat atau teman bagi pacar putrinya. Jika memungkinkan
mengajak pacar putrinya meluangkan waktu bersama, belajar tentang berbagai hal sebagai
bekal untuk mempersiapkan pria tersebut sebagai calon suami yang baik bagi
putrinya. Hal yang paling penting adalah membekali sang pria dengan pengenalan yang
lebih mendalam akan Tuhan dan mengarahkan sang pria akan tujuan Tuhan atas hubungan cinta dan pernikahan.
Berikut 4 nasihat bagi para ayah agar para pria bisa tertarik kepada putri Anda.
1. Jangan menunggu pria itu untuk memulai pembicaraan lebih dulu
Kebanyakan orangtua
selalu menunggu calon suami putrinya untuk datang mengetuk pintu untuk meminta persetujuan
menikahi putrinya. Tetapi untuk hal ini, setiap orangtua, khususnya ayah, tidak
perlu membiarkan hal itu terjadi. Anda punya banyak waktu untuk mengetahui itu
lebih dulu sebelum putri Anda bertunangan dengan pria tersebut. Mulailah membangun
percakapan dengan pria itu sejak pertama kali diperkenalkan kepada Anda. Jangan
mencoba mengancam atau membuat dia gentar dengan segala ancaman-ancaman Anda ketika
dia masih berpacaran dengan putri Anda. Sebaliknya, mulailah bercerita tentang
apapun itu. Ajak dia berbagi, tanyakan tentang hobinya, keluarganya, pekerjaan dan sebagainya.
2. Jadilah model pria yang baik dihadapannya
Saat putri
Anda membawa pacarnya ke rumah, biarkan dia menilai AAnda dan keluarga Anda
dengan sikap dan tindakan yang Anda lakukan. Tunjukkan kepada pacar putri Anda bahwa
seorang pria sejati haruslah menjadi role model bagi istri dan anak-anaknya. Biarkan
dia melihat bahwa Anda adalah pria yang sangat mencintai istri dan anak-anak Anda.
Dan ingatkan bahwa rumah Anda bisa menjadi tempat yang paling aman bagi mereka untuk
saling mengenal satu sama lain, sehingga saat pacar putri Anda datang berkunjung dia bisa merasakan suasana rumah yang begitu ramah menerimanya.
3. Jangan sembunyikan kegagalan Anda
Sebagai ayah
yang diteladani, Anda juga harus berani menunjukkan kegagalan-kegagalan Anda
dalam hidup. Beritahu pria itu bahwa sebagai seorang pria membangun sebuah
hubungan harus didasarkan dengan cinta yang tulus, karena kasih itu bersedia menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya.
4. Jadilah penolong bagi para pria yang belum mengenal Tuhan
Setiap ayah
tentu saja menghendaki putrinya mendapatkan pria yang baik dan bahkan takut
akan Tuhan. Sayangnya, tak sedikit ayah yang langsung menentang hubungan asmara
putrinya dengan seorang pria yang hidupnya tidak benar. Dia langsung memutuskan untuk melarang putrinya berhubungan dengan pria itu.
Padahal ada
cara lain yang bisa dilakukan untuk memastikan dugaan itu. Bagaimana jika Anda mencoba
untuk akrab dengan orang-orang muda ini? Bagaimana jika Anda menyambut mereka dengan
kebijaksanaan yang penuh kasih dan sederet nasihat yang baik? Sekalipun pria
itu pada awalnya sama sekali bukanlah tipe pria yang Anda harapkan untuk putri
Anda, namun setidaknya Anda bisa mencoba mempelajari sifat dan karakternya. Tidak
ada yang dirugikan jika Anda sekali waktu menghabiskan waktu bersama untuk membangun
karakter pria itu, lalu berikan dukungan kepada dia agar semakin bertumbuh dalam kedewasaan.
Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah ayah Anda setuju dengan tips ini? Semoga bermanfaat!
Sumber : Desiringgod.org