Seorang Pejabat
Parlemen Muslim Mesir di wilayah bagian Assiut, El-Badri Ahmed Deif menyampaikan
keinginannya untuk membangun sebuah gereja di Desa Salam, tempat kelahiran mendiang pemimpin gereja Ortodoks Koptik Paus Shenouda III.
Deif bahkan
telah mengajukan surat permohonan pembangunan gereja tersebut kepada pemerintah
daerah. Kendati belakangan ini Mesir tengah diperhadapkan pada perdebatan pengesahan
undang-undang baru terkait liberalisasi dan renovasi gedung gereja oleh parlemen Mesir.
Namun Deif seolah
tidak peduli dengan peraturan baru tersebut dan menegaskan bahwa dirinya hanya ingin
membangun jembatan hubungan baru antara Muslim dan Kristen serta menjalin kesatuan nasional di Mesir.
“Saya ingin
tercatat dalam sejarah bahwa seorang Muslim adalah orang pertama yang mengajukan
permohonan untuk membangun sebuah gereja di Mesir setelah berlakunya hukum baru yang bersejarah,” ucap Deif kepada awak media, seperti dilansir Christiantoday.com, Senin (5/9).
Deif menuturkan
betapa dia begitu menghormati mendiang Paus Shenouda III yang dikenalnya begitu
moderat. Dia juga menjelaskan bagaimana sang paus harus hidup di era yang penuh
gejolak semasa pemerintahan presiden Gamal Abdel-Nasser, Anwar El-Sadat dan mantan presiden Hosni Mubarak.
“Meskipun dia
berstatus sebagai pemimpin gereja lebih dari empat dekade ini, dia tidak pernah
menggunakan pengaruhnya untuk membangun sebuah gereja di desa asalnya,” terangnya.
Ada lebih
dari 5000 orang Kristen yang tinggal di desa Salam dan mereka tentu memerlukan gereja.
“Saya ingin membangiun sebuah gereja di Salam untuk membantu orang Kristen Koptik
melakukan kewajiban agama mereka serta untuk mengabadikan nama Paus Shenouda,di anak desa itu,” katanya.
Permohonan itu
akan disampaikan kepada gubernur provinsi Salam dan akan diproses selambat-lambatnya
empat bulan sejak pengajuan. Apabila permohonan tersebut ditolak, pihak pemerintah setempat harus memberikan penjelasan terkait penolakan tersebut.
Sementara banyak pihak menilai rencana Deif sebagai inisiatif yang sangat baik. Karena sebagai seorang Muslim dia masih peduli dengan nasib sejumlah besar Kristen Koptik di negara itu.
Sumber : Christiantoday.com