Anak Penyandang Autis Ini Tulis Puisi yang Bakal Membuat Anda Menangis
Sumber: www.today.com

Kata Alkitab / 3 May 2016

Kalangan Sendiri

Anak Penyandang Autis Ini Tulis Puisi yang Bakal Membuat Anda Menangis

Lori Official Writer
9022

Benjamin Giroux, seorang anak penyandang sindrom Asperger, semacam autis benar-benar menginspirasi dan mengubah cara pandang dunia soal pandangan bahwa anak autis itu aneh. Lewat sebuah puisi yang ditulisnya, Benjamin berusaha mengungkapkan tentang perlakuan berbeda yang dia terima dari teman-temannya di sekolah.

Puisi ini ditulis anak berusia 10 tahun saat gurunya meminta siswa menulis puisi tentang diri mereka sendiri dengan menggunakan kata ‘aku’. Setelah pulang sekolah, dia pun mulai duduk di meja makan dan mulai menulis puisi tersebut. Beberapa jam kemudian, dia pun menyelesaikan puisi itu dan menyerahkannya kepada kedua orangtuanya.

Tak disangka, kedua orangtua Benjamin pun tak mampu menahan air mata saat mulai membaca barisan kalimat yang ditulis buah hati mereka itu.

Aku aneh, aku baru

Aku penasaran kalau kamu juga demikian

Aku mendengar suara-suara di udara

Aku melihat kamu tidak mengalaminya, dan itu tidak adil

Aku tidak merasa sedih

Aku aneh, aku baru


Aku menyangkal kalau kamu juga

Aku merasa seperti anak dari luar angkasa

Aku menyentuh bintang-bintang dan merasa terasing

Aku cemas tentang apa yang orang lain pikirkan

Aku menangis ketika orang lain tertawa, itu membuatku ciut

Aku aneh, aku baru


Aku mengerti sekarang bahwa kamu juga begitu

Aku berkata aku ‘merasa seperti terbuang’

Aku bermimpi suatu hari akan baik-baik saja

Aku mencoba untuk masuk

Aku berharap suatu hari nanti aku akan

Aku aneh, aku baru

Benjamin merasa puisi itu pasti tidak terlalu bagus. Sampai-sampai dia memutuskan untuk tidak masuk sekolah di hari berikutnya. Merasa putranya mulai cemas, kedua orangtua Benjamin mendorongnya untuk berani membacakan puisi itu kepada orang lain.

“Awalnya, kami merasa sedih dan sakit hati karena dia merasa terisolasi, sendirian, disalahpahami dan aneh di sekolah. Seperti puisi yang ditulisnya, kami menyadari bahwa dia aneh dan begitu pula orang lain dengan cara mereka sendiri, yang Ben ingin sampaikan kepada setiap orang,” ucap sang ayah, Sonny.

Sonny pun pada akhirnya mempublikasikan puisi tersebut di Facebook dengan harapan banyak orang akan membaca dan memberikan tanggapan menggembirakan untuk meningkatkan rasa percaya diri putranya itu. Seperti harapan Sonny, tanggapan yang bermunculan bahkan jauh lebih dari yang dipikirkan.

Puisi itu bahkan telah sampai kepada Lembaga Penanganan Anak Autis Nasional dan puisi itu kemudian dipublikasikan di halaman Facebook mereka. Ribuan orang kemudian mulai memberi apresiasi dan sebagian lainnya mengaku terinspirasi dengan puisi Benjamin.

Komentar-komentar positif itu lalu dibacakan kepada Benjamin agar dia bisa melihat betapa puisinya telah membuat banyak orang terinspirasi. Mereka bahkan dibanjiri banyak sekali pesan ucapan terima kasih atas pesan yang hendak disampaikan Benjamin cara pandang orang normal terhadap anak penyandang autis seperti dia.

“Tujuan Ben adalah untuk membuat orang-orang mengerti bahwa menjadi aneh itu menunjukkan perbedaan, dan menjadi berbeda adalah sesuatu yang menakjubkan, dan orang-orang tak seharusnya takut dengan mereka (anak-anak autis). Dan hal itu membuatku menjadi ayah yang begitu bangga!” terang Sonny.

Ungkapan hati Benjamin lewat puisi itu mengingatkan semua orang bahwa Tuhan menciptakan setiap orang berbeda dan sempurna. Seperti tertulis dalam 139: 13-14, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”

Sumber : Godvine.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami