Wujudkan Pernikahan Bahagia Dengan Lima Kunci Sukses Ini
Sumber: www.woman.tv

Marriage / 26 April 2016

Kalangan Sendiri

Wujudkan Pernikahan Bahagia Dengan Lima Kunci Sukses Ini

Mega Permata Official Writer
7323

Mewujudkan pernikahan bahagia pastilah tidak mudah. Banyak liku-liku dalam membina pernikahan. Banyak para pasangan yang mengalami kehancuran karena tidak kuat dengan badai serta lika-liku dalam pernikahannya. Namun kita semua sebagai orang percaya Kristus, bahwa dengan lika-liku kehidupan pernikahan menjadi lebih berarti, lebih kuat, dapat meningkatkan level iman kehidupan kita. Jadi, berikut ini ada lima kunci untuk menjaga pernikahan anda menjadi pernikahan yang bahagia dalam Firman Tuhan;

Pertama, Jangan Berhenti Mendoakan Pasangan Anda

yakobus 5:16, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Saat anda sedang tersakiti, anda jangan berhenti mendoakan satu sama lain. karena saat melakukan pengakuan dan tetap berdoa maka penyembuhan pun terjadi. 

Kedua, Jangan Menyimpan Dendam

Sebuah dendam dan kebencian yang terus menerus terhadap seseorang menyebabkan rasa tersakiti. Walaupun sulit, tetapi roh kudus adalah sang pemenang dari rasa sakit. Dalam Efesus 4:30-32 menjelaskan, “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memateraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, keragaman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu rama seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

Ketiga, Jangan Mengatakan Tidak Untuk Bercinta

Dalam Firman Allah di Alkitab tertulis 1 Korintus 4-6 berbunyi, “Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak. Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah.”

Demikian ayat itu menjelaskan adalah langkah Allah dalam pernikahan dan memberitahu kita bahwa kita perlu memberikan tubuh kita untuk suami dan sang suami hanya boleh memberikan tubuhnya kepada isterinya. Dan seperti yang Paulus katakan pada ayat terakhir, “Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran bukan sebagai perintah,” yakni dengan kata lain kita memberikannya sebagai korban. Hal ini menjelaskan tentang jauh lebih dari keintiman fisik, keintiman fisik yang datang bersama-sama dan saling terhubung.

Keempat, Jangan Meremehkan Tuhan didalam Pasanganmu

Kita tidak bisa meremehkan bagaimana Tuhan berbicara kepada pasangan anda. Kita tidak bisa meremehkan tingkat hubungan yang dimiliki dia dengan Sang Pencipta dan tingkat keselarasannya dengan Roh Kudus, walaupun kita menanggapinya mereka juga belum pantas.

Ada saat ketika salah satu dari pasangan anda membawa ke arah yang mungkin anda belum siap. Dan, dia mendengar kita untuk berdoa  walaupun dibawah kepemimpinannya, anda berdua cukup baik-baik saja melakukan hal terebut bersama  walaupun cukup sulit untuk mencapai kebersamaan tersebut dengan singkat.

Jika ada sesuatu yang Tuhan berikan pada anda, jangan anda meremehkannya. Saat anda merasa tidak percaya kepada keputusan yang pasangan anda berikan, karena anda merasa dia mungkin salah atau menyesatkan anda di masa lalu atau anda tidak percaya bahwa dia telah mendengar suara Tuhan. Ingat pada poin pertama yaitu tetap berdoa dan mendoakan pasangan anda. 

Kelima, Jangan Berhenti Membicarakan Kehidupan

Dalam Amsal 18:21 berbunyi, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Dimana kita dapat membicarakan kehidupan dan masa depan dengan pasangan kita, yang tidak menghubungkan kekurangannya, maupun kelemaannya. Tetapi, menghubungkan Karunia dan kebaikan Allah yang telah diberikan atas pasangan dan pernikahan anda. Kita dapat membicarakan sebuah harapan, kehidupan, iman dan bukan mengenai kematian serta kehancuran. 

Seorang pendeta mengatakan bahwa ketika kita masing-masing mengambil langkah untuk tetap dekat dengan Tuhan, mau tidak mau kita mengambil langkah untuk jauh lebih dekat lagi dengan satu sama lain. sama seperti, ketika kita menuju ke atas dan melihat ke atas, kita menjadi lebih dekat dengan-Nya. Tuhan pun melindungi pernikahan kita menjadi pernikahan yang bahagia, suci, dan penuh dengan pengharapan dan kedamaian bahkan ketika dalam rasa sakit.

Sumber : crosswalk/Jawaban.com/em
Halaman :
1

Ikuti Kami