Presiden Turki Sita Gereja-gereja, Umat Kristen Terombang-ambing
Sumber: www.express.co.uk

Internasional / 22 April 2016

Kalangan Sendiri

Presiden Turki Sita Gereja-gereja, Umat Kristen Terombang-ambing

Lori Official Writer
12173

Pemerintah Turki tampaknya semakin mempersempit ruang gerak kebebasan beragama, khususnya bagi umat Kristen. Seperti dikutip dari Express.co.uk, baru-baru ini Presiden Turki, Recep Tyyip Erdogan telah mengambilalih enam gedung gereja yang berada di kota Diyabakir yang tengah dilanda perang. Tindakan Erdogan ini merupakan perkembangan baru yang mengkhawatirkan terkait kebebasan pers dan gerakan keagamaan di negara itu.

Gereja-gereja yang sudah dikuasai negara itu termasuk gereja Katolik, Protestan dan Ortodoks yang sudah berdiri sejak 1700 tahun silam. Gereja-gereja ini kemudian diambil menjadi milik negara. Dalam artian, dijalankan oleh pemerintah.

Perintah penyitaan itu dikeluarkan oleh Dewan Menteri Erdogan pada 25 Maret 2016 lalu, dengan alasan untuk membangun dan merestorasi kembali peninggalan sejarah kota yang telah hancur akibat konflik antara pemerintah dan kelompok militant Kurdi PKK.

Sayangnya, penyitaan itu diprotes jemaat gereja yang menilai adanya kudeta yang dilakukan pemerintah terhadap kebebasan beragama. Mereka bahkan mengancam untuk mengambil tindakan hukum. “Pemerintah tidak mengambilalih gedung gereja untuk melindunginya. Mereka melakukan hal itu untuk dikuasai,” ucap pendeta gereja Protestan Diyarbakir, Ahmet Guvener.

Asosiasi pengacara Diyarbakir yang mewakili umat Kristen, dan pejabat pemerintah setempat menganggap penyitaan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan akan menyebabkan kerusakan budaya di kota itu.

Menanggapi hal itu, Kementerian Lingkungan dan Perencanaan Kota Turki menegaskan, pengambilalihan itu tidak memiliki motif keagamaan. Sebab pemerintah juga telah mengambilalih sejumlah masjid bersejarah di kota itu.

Sayangnya, umat Kristen Turki tidak mempercayai ucapan tersebut. Sebab negara yang didominasi umat Muslim itu secara terang memang mendanai dan mendukung keberadaan masjid. Motif pengekangan kebebasan beragama ini dianggap sudah sangat jelas sejak Erdogan membungkam kebebasan pers dan mengambilalih surat kabar oposisi Zaman.

Tindakan pemerintah Turki yang semakin mengekang bahkan sudah menjadi perbincangan panjang Uni Eropa setelah mengancam akan membanjiri Eropa dengan pengungsi jika tidak mendapatkan bantuan dana untuk kesejahteraan pengungsi Suriah dan Irak di Turki.

Kondisi yang dialami umat Kristen Turki terbilang sama dengan apa yang dialami umat Kristen Tiongkok, dimana gereja-gereja dikuasai oleh pemerintah. Tindakan ini membuat umat Kristen terkekang dalam melakukan beragam kegiatan keagamaan (Baca Ternyata Kristen Tiongkok Alami Perlakuan Ini dari Partai Komunis).

Sumber : Express.co.uk/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami