Alasan Politis Dibalik Pertemuan Paus Fransiskus dan Patriark Kirill
Sumber: www.rferl.org

Internasional / 18 February 2016

Kalangan Sendiri

Alasan Politis Dibalik Pertemuan Paus Fransiskus dan Patriark Kirill

daniel.tanamal Official Writer
4007


Ternyata pertemuan bersejarah antara Paus Fransiskus yang mewakili Gereja Barat dengan Patriark Kirill yang mewakili Gereja Timur terdapat muatan politis. Setidaknya hal itu yang disoroti Jurnalis The Daily Beast Anna Nemtsova dalam editorialnya pada Sabtu 13 Februari 2016 lalu.

Ternyata Presiden Rusia Vladimir Putin disebutkan telah meminta Patriark Kirill untuk memainkan peran diplomatik, dalam rangka membantu meyakinkan Paus Fransiskus berkontribusi dalam mengakhiri permusuhan antara Amerika Serikat (AS) dan Kuba. Dan ia harus membantu kelancaran jalan untuk pemahaman yang lebih baik antara AS dan Rusia.

Agenda resmi pertemuan antara dua pemimpin agama ini difokuskan pada upaya mengakhiri pembunuhan massal dan penganiyaan umat Nasrani di Timur Tengah. Di Irak saja populasi umat Nasrani telah menyusut dari satu juta menjadi 270 ribu dalam 12 tahun terakhir. Hal tersebut menjadi keprihatinan besar bagi gereja-gereja Katolik, Kristen dan Ortodoks.

Seorang pejabat Rusia mengatakan pesan yang dibawa Ortodoks Rusia adalah kebaikan hati, peduli dengan umat Kristiani di mana-mana dan Barat harus berhati-hati untuk tidak memprovokasi perang. "Patriark mengeluhkan tentang politisi AS yang tidak bertanggung jawab," ungkap pejabat tersebut, seperti dikutip Daily Beast, Sabtu (13/2/2016).

Juru Bicara Patriark pun membantah laporan adanya tujuan politik dan Patriark Kirill tampak tidak terlalu senang dengan adanya pertemuan tersebut. Namun, di sisi lain, presiden dari Pusat Teknologi Politik Igor Bunin melihat bahwa Kirill sebenarnya tidak memetingkan pertemuan itu. Sebenarnya,  Kirill tidak ingin membuat kalangan nasionalis Rusia marah. "Tapi Putin meyakinkan patriark untuk pergi, karena Kremlin membutuhkan Vatikan," ucapnya.

Patriark Kirill sendiri memiliki banyak masalah untuk diletakkan di atas meja pada pertemuan dengan Paus, yaitu pembantaian umat Nasrani di Suriah, konflik Kremlin dengan Ukraina dan Turki, perpecahan gereja Ortodoks di Ukraina dan perdamaian ketegangan dengan Barat. "Patriark Rusia tidak berniat untuk membuat kompromi dengan gereja Katolik," kata Bunin.

Secara global, Kirill memimpin sebuah gereja yang kuat dan berpengaruh dari 165 juta orang kaum Ortodoks di seluruh dunia. Meskipun jumlah tersebut tidak bisa disandingkan dengan Paus Fransiskus yang memimpin sekitar 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia yang berpusat pada Gereja Katolik Roma di Vatikan.

Kremlin melihat Vatikan sebagai multi dimensi yang besar dalam beberapa hal, dan itu menjadi alasan mengapa Putin telah dua kali bertemu dengan Paus Fransiskus dalam beberapa tahun terakhir untuk membahas pentingnya mengubah iklim politik.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami