Bisnis online menjadi salah satu primadona di dunia usaha saat ini. Mulai dari yang kelas kakap dengan modal milyaran hingga yang kecil-kecilan saja. Sama seperti usaha yang lainnya, bisnis online dimulai dari memenuhi kebutuhan yang ada dan membangun kepercayaan pelanggan. Namun untuk sukses, tidak berhenti sampai di sana. Banyak orang gagal membangun bisnis online-nya karena melakukan berbagai kesalahan seperti mengambil untung yang terlalu besar atau mengecewakan pelanggannya. Selain itu apa lagi?
Berikut adalah 10 kesalahan yang harus dihindari bagi Anda yang ingin membangun bisnis online menurut Entrepreneur.com :
1. Tidak memiliki rencana
Anda mungkin tidak butuh rencana bisnis yang formal - tetapi Anda tetap butuh rencana. "Orang-orang menganggap rencana bisnis sebagai pekerjaan rumah yang berat, mereka tidak ingin mengerjakannya," ungkap Tim Berry, pemimpin Palo Alto Software. "Tetapi rencana membantu saya - apapun kesuksesan saya."
Membuat rencana bisnis tidak harus sesuatu yang rumit, menurut Sujan Patel,wakil direktur marketing perusahaan software When I Work dan pendiri beberapa startups. "Anda tidak butuh rencana bisnis formal setebal 20 halaman. Anda hanya butuh siapa pelangganAnda, apa yang Anda jual dan apakah orang mau membayar layanan atau produk yang akan Anda jual."
Sebagai tambahan, Anda juga perlu perhitungkan berapa dana yang Anda miliki sebagai operasional usaha Anda.
2. Terlalu fokus pada hal-hal kecil
Fokuslah bagaimana membuat bisnis Anda berjalan. Seringkali mereka yang ingin memulai usaha fokus pada hal-hal kecil yang menghabiskan waktunya seperti desain logo atau seperti apa bentuk kartu namanya. Pastikan Anda konsentrasi pada hal-hal utama yang mendorong usaha Anda maju.
3. Tidak kuatir tentang uang
Jadilah optimis, tapi tidak tentang uang. "Ada kemungkinan besar usaha Anda akan kehabisan uang sebelum menghasilkan apapun," ungap Steve Tobak, pendiri Invisor Consulting sebuah layanan konsultasi bisnis.
Terlalu sering pengusaha baru buru-buru mengumpulkan dana saat kondisi sudah kritis. Sebaliknya, seorang pendiri usaha harus membuat rencana keuangan yang matang, merinci tahap demi tahap dan berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
4. Memberi harga terlalu murah dari nilai produk
Baik Anda menjual produk atau layanan, menentapkan harga agar mendapatkan keuntung adalah hal yang penting. Sebagai contoh adalah Cynthia Salim, pendiri dan CEO dari Citizen's Mark, sebuah perusahaan fashion untuk pakaian wanita profesional. Dia menetapkan harga produknya sebesar $425 setelah memperhitungkan biaya buruh dan material untuk produknya. "Itu adalah harga yang seharusnya," demikian tegas Cynthia.
Saat bisnis Anda bertumbuh, maka akan ada waktunya untuk melakukan penyesuaian harga sesuai dengan nilai dari produk Anda.
5. Mengabaikan layanan pelanggan
Dunia maya sering membuat orang lupa bahwa sekalipun virtual, mereka berinteraksi dengan manusia. Hal serupa juga terjadi dalam bisnis online, seringkali pengusaha mengabaikan pelayanan pelanggan. Sebab jika pelanggan merasa dilayani dengan baik, mereka kemungkinan akan kembali ke situs Andadan bahkan merekomendasikan kepada kenalannya.
Ada berbagai cara untuk memberikan layanan pelangan, yang paling penting adalah komunikasi. Untuk itu pastikan pelanggan bisa menghubungi Anda melalui website Anda, baik melalui email, live chat, sms atau telephone. Selain itu juga jangan lupa mengelola media sosial Anda.
6. Memberi terlalu banyak, mendapatkan terlalu sedikit
Salah satu strategi bagi memulai bisnis dan menarik pelanggan adalah memberikan sesuatu yang gratis. Namun hal ini perlu disiasati dengan baik, karena jika tidak biaya produk yang dibagikan tidak sebanding dengan apa yang didapatkan. Sebaliknya, apa yang Anda bagikan pastikan berguna dan dibutuhkan oleh pelanggan.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah memberikan sesuatu secara gratis adalah memberikan ebook, resep, tutorial/panduan atau strategi sebagai ganti email. Diharapkan email tersebut bisa dikonversi menjadi pelanggan melalui email marketing.
7. Kurang memaksimalkan penggunaan sosial media
Ketika Anda mulai melakukan pemasaran produk dan membangun brand Anda, lakukan uji coba di sosial media dimana Anda tahu pasar Anda berada. Untuk itu Anda perlu mengenali kriteria dari sosial media yang ada. Contohnya untuk Facebook dan Pinterest cocok untuk menjual produk. Sedangkan LinkedIn lebih cocokuntuk membangun brand dan membangun jaringan bisnis. Cobalah kenali sosial media lainnya, seperti Instagram, Twitter, dll.
8. Terlalu terburu-buru mempekerjakan karyawan
Pengusaha seringkali terburu-buru mempekerjakan karyawan untuk mengembangkan bisnisnya. Namun dengan melakukan hal tersebut perusahaan bisa berada dalam posisi beresiko, seperti keahlian yang kurang cocok dengan kebutuhan perusahaan, kepribadian yang tidak bisa melebur dengan nilai-nilai dan misi perusahaan.
Jadi jika Anda mempekerjakan karyawan pertimbangkanlah baik-baik. Karena menurut Sujan Patel, lima orang karyawan pertama akan menentukan suasana keseluruhan perusahaan selanjutnya.
9. Menganggap remeh obsesi dan dorongan yang dibutuhkan untuk berhasil
Sudah banyak artikel dan buku ditulis tentang pentingnya menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan – namun pada kenyataannya saat memulai bisnis hal ini tidak bisa diterapkan paling tidak satu atau dua tahun pertama.
“Anda tidak perlu kuatir tentang waktu,” ungkap Tobak. “Ide besar tidak muncul saat Anda sedang mengelola waktu. Hal itu tidak datang saat Anda bekerja multitasking. Hal itu datang saat Anda fokus pada satu hal. Biarkan yang lainnya memudar.”
10. Menganggap semua sama